Wilayah Indonesia Terdiri Atas Banyak Pulau Sehingga Disebut Negara – . Kata ‘kepulauan’ dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia berarti gugusan beberapa pulau atau gugusan pulau. Dengan demikian, konsep negara kepulauan sering diartikan sebagai negara yang terdiri dari pulau-pulau yang dikelilingi oleh laut.
Menurut A.B. Pengertian negara kepulauan tidak sama dengan pengertian negara maritim. Berdasarkan kamus kata Oxford dan Webster
Wilayah Indonesia Terdiri Atas Banyak Pulau Sehingga Disebut Negara
Yang mengacu pada “negara kepulauan” harus diganti dengan konsep “negara maritim”. Konsep negara maritim yang dikemukakan oleh A.B. Lapian merupakan laut utama yang memiliki banyak pulau (Lapian 1996). Oleh karena itu, berdasarkan fakta dan konsep geografis yang dikemukakan oleh A.B. Bisa dikatakan Lapian, Indonesia adalah negara maritim.
Pemenang Michelin Bib Gourmand 2021
Melalui kajian arkeologi maritim[1], diketahui bahwa hubungan pulau-pulau dengan aktivitas maritim masyarakat Indonesia telah ada sejak zaman prasejarah. Lukisan berbentuk perahu yang ditemukan pada dinding gua di kawasan Sulawesi Selatan merupakan bukti arkeologi tertua tentang keberadaan alat transportasi air dari zaman Epipaleolitik, yaitu zaman berburu dan mengumpulkan makanan lanjutan. Perahu pada masa prasejarah tidak hanya difungsikan sebagai alat transportasi, tetapi juga sebagai alat mencari perbekalan, berdagang untuk keperluan religi (Sukendar 1998:22).
Bukti arkeologi lain menyatakan bahwa penemuan timpani perunggu besar yang disebut Dong Son tympani di berbagai daerah di Indonesia diduga didatangkan setelah 200 SM dari pusat Dong Son di Vietnam Utara. Temuan ini menunjukkan adanya hubungan manusia antar wilayah di dalam dan di luar nusantara yang terjadi melalui aktivitas laut (Miksic 2002).
Pada zaman sejarah, khususnya pada masa terbentuknya kerajaan-kerajaan di Nusantara, kehidupan bahari yang diketahui dari data arkeologi antara lain prasasti berbahasa Melayu Kuno dan relief pada stupa Borobudur (Utomo 2011: 2). Data arkeologi menunjukkan adanya berbagai bentuk alat transportasi yang digunakan sebagai sarana perdagangan, seperti berbagai bentuk gerobak dan perahu. Adanya jenis angkutan ini berarti pada saat itu kegiatan perdagangan dilakukan di darat dan di daerah yang hanya dapat dilalui dengan perahu.
Menurut Van Erp yang dikutip oleh A. B. Lapian, di candi Borobudur terdapat 11 panel relief yang menggambarkan perahu/kapal. Gambar kapal-kapal besar pada panel relief menunjukkan bahwa pada masa itu perkembangan teknik navigasi sudah maju (Lapian 1978: 99–101). Selain itu, Supangat (2006) menambahkan bahwa relief candi Borobudur menunjukkan bahwa perahu yang digunakan untuk berdagang bukan hanya perahu kecil, melainkan perahu layar yang mampu bergerak di lautan luas dan tahan terhadap gelombang besar (Supangat, dkk. ., ed., 2006).
Letak Bujur Singapura Beserta Keuntungannya
Pada masa Kerajaan Sriwijaya yang berlangsung antara abad ke-8 dan ke-9 Masehi, berdasarkan sumber sejarah, kerajaan ini disebut-sebut menguasai lalu lintas perdagangan dan maritim di Selat Malaka. Bukti arkeologis yang menunjukkan bahwa Sriwijaya memiliki kekuatan besar di laut adalah Prasasti Kedudukan Bukit bertanggal 16 Juni 682 Masehi. Kerajaan lain yang juga disebut memiliki kekuatan laut setelah Sriwijaya adalah kerajaan Singhasari (1254–1292 M) dan Majapahit. Dalam Negarakertagama, Majapahit di bawah pimpinan Raja Hayam Wuruk dan Patih Gajah Mada disebut telah menjalin hubungan dengan tempat lain di Nusantara dan Asia Tenggara (Utomo 2012: 22–24). Mirisnya, setelah masa keemasan kerajaan Sriwijaya dan Majapahit berakhir, kejayaan bahari Nusantara terus merosot.
Ketika bangsa Eropa pada abad 15-16 M datang ke Nusantara untuk berdagang, pada saat itu semangat navigasi dunia sedang berkembang, yang disebabkan oleh perdagangan rempah-rempah. Nusantara yang dikenal sebagai daerah penghasil rempah-rempah terutama di wilayah timur (Maluku, Ternate, Tidore dan Banda) menjadi tujuan utama para penjelajah dunia. Pada mulanya kedatangan orang Eropa terutama Spanyol dan Portugis hanya untuk perdagangan dan penyebaran agama, sedangkan Belanda dan Inggris lebih bersifat komersial (Burger 1962:44). Belanda di bawah Uni Belanda atau dikenal sebagai
(VOC)[2] selain memiliki kepentingan ekonomi, terutama monopoli perdagangan, mereka juga memiliki tujuan politik, yaitu menguasai Nusantara (Djajadiningrat 1983:131–135).
, masuknya VOC ke Nusantara (1602-1798) merupakan masa ketika semangat bahari di Nusantara turun ke titik terendah. Penandatanganan Perjanjian Giyanti pada tahun 1755 oleh Belanda dengan raja Surakarta dan Yogyakarta menandai hilangnya kekuatan maritim (
Sebelum Jadi Nkri, Indonesia Punya 7 Negara Bagian, 7 Presiden, Dan 7 Bendera
) di Nusantara. Salah satu poin sentral perjanjian Giyanti adalah ketegasan bahwa kedua raja keturunan Mataram itu mewariskan perdagangan laut, hasil bumi dan rempah-rempah wilayahnya kepada Belanda. Perjanjian Giyanti membatasi perkembangan maritim nusantara dan berdampak fatal pada merosotnya jiwa dan jiwa bahari bangsa, serta pada perubahan nilai-nilai sosial budaya masyarakat yang semula bercirikan pergeseran ke darat. atau budaya kontinental (Pramono 2005 : 7).
Menurut Hasjim Djalal, pada masa penjajahan VOC, laut di Nusantara lebih banyak difungsikan sebagai alat pemisah dan pemecah persatuan dan kesatuan bangsa. Baru setelah masa kemerdekaan muncul pemikiran utama bangsa Indonesia saat itu, yaitu bagaimana menemukan konsepsi baru di bidang hukum laut dan samudera yang akan menjamin dan mengembangkan persatuan bangsa Indonesia. . Berdasarkan pemikiran tersebut, pada tanggal 13 Desember 1957 lahirlah Deklarasi Djuanda yang mengusung konsep
. Dengan konsep tersebut, laut di antara dan di sekitar pulau-pulau Indonesia tidak lagi dilihat sebagai alat pemecah belah bangsa seperti pada zaman penjajahan Belanda, tetapi harus dijadikan sebagai alat pemersatu bangsa (Djalal 2007: 4). .
Upaya yang dilakukan melalui forum regional dan internasional akhirnya membuahkan hasil. Dengan diterimanya konsep ini melalui konsensus semua bangsa di dunia yang diwakili oleh
Keunikan 3 Pulau Yang Memukau Di Indonesia
Kajian kemaritiman Indonesia dipelajari secara akademis dalam bidang Sejarah Maritim[3]. Seperti yang terlihat pada penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dan penulis di bidang ini, termasuk A.B. Lapian, beliau berbagi ruang lingkup kajian kemaritiman atau kemaritiman, meliputi perdagangan, navigasi, navigasi, pelabuhan dan perompak (Hamid 2013:11).
[1] Arkeologi maritim adalah bagian dari disiplin ilmu arkeologi yang mengkhususkan diri pada kajian distribusi pekerjaan dan aktivitas manusia, serta hubungannya dalam satuan ruang yang terkait dengan lingkungan perairan/laut terbuka, dengan tujuan untuk memahami sistem teknologi. , sistem sosial dan sistem pemukiman masyarakat masa lampau (Mundardjito 1990:21). [2] VOC adalah persekutuan perdagangan terbesar di Belanda, gabungan serikat pekerja Belanda yang melakukan perjalanan ke Nusantara untuk berdagang, membeli, dan mengangkut rempah-rempah ke Belanda. VOC juga mendapat sejumlah keistimewaan (rights) oleh pemerintah Belanda, sehingga VOC mempunyai kekuasaan dan wewenang yang sama dengan negara. VOC juga berperan sebagai penguasa yang memimpin kolonialisme di Nusantara sejak 1602 hingga 1799 (Zuhdi 2002: 4).
Telusuri Hidangan Melayu Di Singapura
[3] Sejarah Maritim, artinya ilmu yang mempelajari sejarah yang secara khusus mengkaji segala sesuatu yang berkaitan dengan perkembangan kegiatan manusia di bidang maritim (Sulistiyono, 2004: 2). Suatu negara maritim dapat dikatakan dikelilingi oleh wilayah laut atau perairan yang lebih luas dari daratannya.Ada beberapa definisi yang berkaitan dengan negara maritim. Namun secara umum, negara maritim adalah sebutan untuk negara yang sebagian besar wilayahnya berupa perairan, atau negara yang memanfaatkan wilayah maritimnya dengan sebaik-baiknya dalam konteks navigasi.
Mengutip buku “The Influence of Sea Power on History” karya Alfred Thayer Mahan, sea power merupakan elemen penting bagi kemajuan dan kejayaan suatu negara yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan dan keamanan suatu negara.
Beberapa kegiatan ekonomi negara maritim, seperti pembuatan kapal, penyediaan layanan berbagi kapal antara pulau dan negara, industri perbaikan kapal dan tarif laut. Lalu, industri barang angkutan laut, untuk kegiatan ekonomi pelabuhan.
Menjadi Negara Kepulauan Yang Sebagian Besar Wilayahnya Berupa Perairan, Berikut 10 Laut Yang Mengelilingi Indonesia
Alasan mengapa Indonesia disebut sebagai negara maritim adalah karena laut teritorial Indonesia lebih luas daripada daratannya. Indonesia memiliki kurang lebih 17.499 pulau, dengan garis pantai sepanjang 81.000 km (terpanjang kedua setelah Kanada).
Dikutip dari laman kkp.go.id, luas wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km2. Dari luas wilayah tersebut, 3,25 juta km2 merupakan lautan dan 2,55 juta km2 merupakan Zona Ekonomi Eksklusif. Hanya sekitar 2,01 juta km2 yang berupa daratan.
Sementara itu, dalam buku Ayu Andriani Aku Indonesia, Negara Maritim Negeriku (2018), disebutkan bahwa salah satu faktor mengapa Indonesia disebut sebagai negara maritim adalah letak perairannya yang strategis.
Indonesia memiliki perairan seperti laut dan selat yang sering dijadikan jalur transportasi baik domestik maupun internasional. Perairan ini menghubungkan Indonesia dan negara tetangga dengan negara di benua lain seperti Amerika dan Eropa.
Maritim Adalah Negara Dengan Teritorial Laut Yang Luas, Ketahui Karakteristiknya
Luas wilayah Indonesia sekitar 7,81 juta km2. Sebuah kawasan yang luasnya bukan hanya berupa tanah. Sebagian besar wilayah Indonesia sebenarnya terdiri dari perairan atau lautan.
Alasan selanjutnya terkait dengan letak geografis yang strategis. Indonesia terletak di antara dua benua yaitu Benua Asia dan Benua Australia. Indonesia juga terletak di antara dua samudera yaitu Samudera Pasifik dan Samudera Hindia.
Di wilayah laut yang sangat luas, terdapat banyak potensi kekayaan laut. Diketahui bahwa Indonesia terkenal dengan sumber daya alamnya yang kaya. Sumber daya alam ini termasuk hasil laut. Makanan laut di Indonesia sangat banyak dan beragam.
Banyak orang di Indonesia menggunakan makanan laut. Mereka menjadikan laut sebagai sumber penghasilan. Sehingga mereka dapat memenuhi kebutuhan Anda.
Tolong Bantu Ya Kak Plissssss Dikumpulkan Hari Ini
Menurut data KKP, terjadi peningkatan nilai ekspor sebesar 10,8%. Data tersebut berasal dari hasil penangkapan ikan pada tahun 2019.
Bukan hanya pulaunya saja yang banyak. Indonesia juga dikenal dengan banyak budayanya. Salah satunya adalah budaya maritim yang dipengaruhi oleh luasnya lautan Indonesia. Jika dilihat dari segi sosial dan ekonomi, masyarakat di Indonesia banyak memanfaatkan laut untuk memenuhi kebutuhannya.
TAGS: # Maritim # Indonesia # Maritim # pengertian negara maritim # kekayaan laut # Sumber daya alam
Chef Stefu Berikan Saran Pengolahan Daging Kurban 👤 Basuki Eka Purnama 🕔 Minggu, 18 Juni 2023, 09:13 WIB
Mengenal Karakteristik Wilayah Indonesia
Jika ingin langsung dikonsumsi, Stefu merekomendasikan agar dagingnya dimasak terlebih dahulu untuk dibuat menu seperti rendang, gulai dan lain-lain…
Peringati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, Danone-Aqua Dukung Festival Peduli Sampah Nasional 2023 👤 Ghani Nurcahyadi 🕔 Sab 17 Jun 2023, 23:39 WIBT Tahukah kamu kenapa Indonesia disebut negara kepulauan? Apa alasannya dan apa artinya
Wilayah perairan indonesia terdiri dari, perusahaan negara yang modalnya terdiri atas saham saham disebut, mengapa fauna di indonesia dibagi atas 3 wilayah, berapa banyak pulau di indonesia, wilayah indonesia terdiri atas, kabinet republik indonesia pertama adalah kabinet presidensial yang terdiri atas, amerika utara terdiri atas negara, berapa banyak pulau yang ada di indonesia, peralatan display yang terdiri atas shelving atau rak panjang secara utuh disebut, indonesia terdiri dari berapa pulau, wilayah indonesia terdiri dari, banyak pulau di indonesia