Unsur Dasar Sebuah Gambar Ialah – Elemen desain meliputi: bentuk, bentuk, skala, arah, tekstur, warna, nilai, dan ruang. Unsur seni dan desain sebagai bahan untuk merupa (membuat seni). Mereka saling berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap karya seni/desain harus memiliki semua elemen ini. Hubungan antara unsur-unsur tersebut adalah: Segala sesuatu, termasuk karya seni, harus memiliki bentuk, dan setiap bentuk tersebut dapat diubah menjadi titik, garis, bidang, dan volume. ukuran, arah, warna, nilai dan tekstur. Setiap bentuk selalu dan pasti menempati ruang, baik berupa ruang dwipatra (2D) maupun tiga dimensi (3D). Bentuk dalam ruang memiliki posisi, jumlah, jarak dan gerakan. Keempat hal tersebut merupakan hubungan antara bentuk dan ruang. (Sanyoto, 2009: 7) Unsur-unsur seni rupa dan desain adalah sebagai berikut: a. Bentuk Segala sesuatu di alam, termasuk karya seni/desain, pasti memiliki bentuk. Segala bentuk yang ada di alam dapat diubah menjadi titik, garis, bidang, balok. Kerikil, pasir, kelereng, dan sejenisnya yang relatif kecil dan “tidak berdimensi” dapat digolongkan sebagai titik. Kotak, tangki minyak, rumah dan sejenisnya dengan ukuran panjang dan lebar curah/volume dapat dikonversi. (Sanyoto, 2009: 83). Bentuk ini sebenarnya mencerminkan kondisi fisik suatu benda. Seperti detail gambar orang, binatang atau benda lainnya. Meskipun menurut sifatnya, bentuk dapat diklasifikasikan menjadi tiga, yaitu: Huruf (Karakter) yang direpresentasikan dalam bentuk visual yang dapat digunakan untuk membentuk tulisan sebagai perwakilan bahasa verbal dengan bentuk visual langsung, seperti A, B, C. , dll. Lambang (symbols) direpresentasikan dalam bentuk visual yang merepresentasikan bentuk objek secara sederhana dan secara umum dapat dipahami sebagai symbol atau lambang untuk menggambarkan suatu bentuk objek nyata, misalnya gambar orang, bintang, matahari dalam bentuk sederhana (lambang), bukan dalam bentuk nyata (secara detail). Bentuk Sejati (Shape) Bentuk ini benar-benar mencerminkan keadaan fisik suatu benda. Seperti detail gambar orang, binatang atau benda lainnya. B. Garis Garis adalah elemen desain yang menghubungkan satu titik dengan titik lainnya sehingga berbentuk garis lengkung atau lurus. Garis adalah elemen utama untuk bentuk bangunan atau pola desain. Dalam dunia komunikasi visual, kita sering menggunakan garis putus-putus, garis padat, dan garis putus-putus. (Sanyoto, 2009: 85) c. Color (Warna) Warna kamus bahasa Indonesia yang disusun oleh W.S.J. Poerwadar Minta hanya mengetahui bahwa warna berarti penampilan atau corak. Dalam Webster’s English Dictionary tertulis bahwa “Warna adalah nama umum untuk bagian sensasi non-spasial yang timbul dari aktivitas retina mata dan sistem saraf terkaitnya” mata ke sistem saraf terkait). (Prawira, 1989: 4) Selain itu, warna merupakan fenomena getaran/gelombang yang diterima oleh indera penglihatan. Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indrawi penglihatan. (Sanyoto, 2009: 11). Menurut penampilannya, warna dibagi menjadi dua, yaitu warna aditif dan warna subtraktif. Aditif adalah warna yang berasal dari cahaya yang disebut spektrum. Sedangkan warna subtraktif adalah warna yang berasal dari pigmen. Warna aditif dasar adalah merah, hijau, biru (merah, hijau, biru), di komputer disebut model warna RGB. Warna subtraktif utama menurut teori adalah cyan (cyan), magenta dan yellow (kuning) Di komputer, ini disebut model warna CMY. (Sanyoto, 2009: 13) Sistem warna RGB adalah cara menampilkan warna dengan menggabungkan cahaya. Prinsip kerjanya didasarkan pada kemampuan mata untuk melihat persepsi warna dengan memadukan cahaya merah, hijau, dan biru sebagai warna utama sistem RGB. Sistem RGB atau sistem warna aditif adalah model warna berdasarkan pencampuran warna dari pancaran cahaya. Model ini digunakan oleh media elektronik (layar, televisi, monitor, LCD, kamera digital, dll. (Sanyoto, 2009: 14) Selain itu, pada komputer sistem pewarnaan dengan pigmen selalu dibentuk menggunakan formulasi CMYK. Elemen K berdiri untuk jumlah atau persentase warna hitam/gelap (hitam), karena warna selalu mengandung unsur warna gelap. Sistem warna pigmen CMYK disebut juga dengan sistem warna subtraktif. Sistem CMYK ini digunakan untuk proses pencetakan dengan kertas, plastik atau penopang tekstil. Warna bahan (pigmen) dengan warna penuh adalah tinta cetak, baik cetak offset maupun printer komputer. Tinta cetaknya berwarna biru kehijauan (cyan), merah ungu atau magenta dan kuning asli. Di komputer, warna juga digunakan pada model CMYK, jadi jika kita mendesain sesuatu (desain) kita di komputer yang akan dicetak lebih maju, lebih baik menggunakan colo rs dengan model CMYK agar hasil print sesuai. (Sanyoto, 2009: 16) d. Ukuran Setiap bentuk (titik, garis, datar, tebal) pasti ada ukurannya, bisa besar, kecil, panjang, pendek, tinggi, pendek. Pengukuran ini tidak berarti sentimeter atau meter, tetapi pengukuran relatif. Relatif artinya besaran ini tidak memiliki nilai mutlak atau tetap, yaitu relatif atau bergantung pada letak bentuk tersebut. (Sanyoto, 2009: 116) e. Tekstur (Tekstur) Setiap bentuk atau benda di alam, termasuk karya seni, pasti memiliki permukaan atau bingkai. Setiap permukaan atau fitur memiliki nilai atau fitur. Nilai permukaan atau atribut dapat kasar, halus, halus, berpola, mengkilap, buram, halus, keras, halus, dll. Ini teksturnya atau ada yang menyebutnya barik. Jadi, tekstur adalah nilai atau karakteristik dari suatu permukaan atau pola. Dalam tekstur yang berbeda ada sensasi yang disebut tekstur taktil. Ada hal visual yang disebut tekstur lihat. Tekstur taktil adalah tekstur yang dapat dirasakan melalui indera peraba (jari). Tekstur taktil meliputi tekstur kasar-halus, lembut-kasar, dan keras-lembut. Sedangkan tekstur yang kasat mata adalah tekstur yang dipersepsi melalui panca indera penglihatan. (Sanyoto, 2009: 120) f. Ruang Ruang merupakan unsur visual yang harus ada, karena ruang adalah tempat wujud wujud. Dengan kata lain, setiap bentuk harus menempati ruang. Karena suatu bentuk bisa dua dimensi atau tiga dimensi, ruang juga mencakup ruang dua dimensi (dua dimensi) dan tiga dimensi (tiga dimensi). (Sanyoto, 2009: 125) g. Arah Arah adalah elemen artistik/halus yang menghubungkan bentuk dengan bentuk dalam ruang. Setiap bentuk (garis, bidang, atau balok) dalam ruang memiliki arah, kecuali bentuk lingkaran dan bola. Arahnya bisa horizontal, vertikal, diagonal atau miring ke dalam membentuk sudut dengan tafril. Arah mendatar, diagonal dan vertikal akan membentuk ruang dua dimensi, dan arah ke dalam membuat sudut dengan tafri akan membentuk ruang maya. (Sanyoto, 2009: 118) Singkatnya, semua elemen di atas membentuk satu kesatuan yang menjadikan sebuah karya desain yang utuh. (Sumber: Skripsi Muhammad Yusuf) Yusuf Silahkan lihat dan beli vektor saya: Silahkan lihat portofolio saya di Shutterstock: Lihat vektor terlaris saya di Shutterstock: Pesan melalui logo Fiverr dengan klik tombol hijau di bawah ini: yusuf 02/07/2015 New Google SEO Bandung, Indonesia
Elemen desain meliputi: bentuk, bentuk, skala, arah, tekstur, warna, nilai, dan ruang. Unsur seni dan desain sebagai bahan untuk merupa (membuat seni). Mereka saling berhubungan sehingga membentuk satu kesatuan. Setiap karya seni/desain harus memiliki semua elemen ini. Hubungan antar elemen tersebut adalah:
Unsur Dasar Sebuah Gambar Ialah
Bentuk dalam ruang memiliki posisi, jumlah, jarak dan gerakan. Keempat hal tersebut merupakan hubungan antara bentuk dan ruang. (Sanyoto, 2009: 7)
Unsur Design Grafis
Setiap benda di alam, termasuk karya seni/desain, pasti memiliki bentuk. Segala bentuk yang ada di alam dapat diubah menjadi titik, garis, bidang, balok. Kerikil, pasir, kelereng, dan sejenisnya yang relatif kecil dan “tidak berdimensi” dapat digolongkan sebagai titik. Kotak, tangki minyak, rumah dan sejenisnya dengan ukuran panjang dan lebar curah/volume dapat dikonversi. (Sanyoto, 2009: 83). Bentuk ini sebenarnya mencerminkan kondisi fisik suatu benda. Seperti detail gambar orang, binatang atau benda lainnya.
Garis adalah elemen desain yang menghubungkan satu titik dengan titik lainnya sehingga berbentuk garis lengkung atau lurus. Garis adalah elemen utama untuk bentuk bangunan atau pola desain. Dalam dunia komunikasi visual, kita sering menggunakan garis putus-putus, garis padat, dan garis putus-putus. (Sanyoto, 2009: 85)
Warna Kamus Bahasa Indonesia yang disusun oleh W.S.J. Poerwadar Minta hanya mengetahui bahwa warna berarti penampilan atau corak. Dalam Webster’s English Dictionary tertulis bahwa “Warna adalah nama umum untuk bagian sensasi non-spasial yang timbul dari aktivitas retina mata dan sistem saraf terkaitnya” mata ke sistem saraf terkait). (Prawira, 1989: 4) Selain itu, warna merupakan fenomena getaran/gelombang yang diterima oleh indera penglihatan. Warna dapat didefinisikan secara obyektif/fisik sebagai cahaya yang dipancarkan, atau secara subyektif/psikologis sebagai bagian dari pengalaman indrawi penglihatan. (Sanyoto, 2009: 11).
Menurut penampilannya, warna dibagi menjadi dua, yaitu warna aditif dan warna subtraktif. Aditif adalah warna yang berasal dari cahaya yang disebut spektrum. Sedangkan warna subtraktif adalah warna yang berasal dari pigmen. Warna aditif dasar adalah merah, hijau, biru (merah, hijau, biru), di komputer disebut model warna RGB. Warna subtraktif utama menurut teori adalah cyan (cyan), magenta dan yellow (kuning) Di komputer, ini disebut model warna CMY. (Sanyoto, 2009: 13)
Elemen Pada Unsur Konseptual Nirmana
Sistem warna RGB adalah cara menampilkan warna dengan mencampurkan cahaya. Prinsip kerjanya didasarkan pada kemampuan mata untuk melihat persepsi warna dengan memadukan cahaya merah, hijau, dan biru sebagai warna utama sistem RGB. Sistem RGB atau sistem warna aditif adalah model warna berdasarkan pencampuran warna
Unsur ekstrinsik sebuah cerita, unsur dasar seni tari, unsur intrinsik dalam sebuah novel, unsur dasar bela negara, unsur unsur terbentuknya sebuah negara, unsur unsur dasar musik, unsur dasar seni rupa, cara mencari nada dasar sebuah lagu, cara menentukan nada dasar sebuah lagu, unsur intrinsik sebuah cerita, unsur dasar dari seni tari adalah, gagasan yang menjadi dasar pengembangan sebuah paragraf