Tujuan Pasukan Bergajah Memasuki Kota Mekah Adalah – Ada sebuah cerita tentang kebesaran Allah SWT yang ditunjukkan melalui sekawanan burung pemangsa. Burung-burung ini mampu mengalahkan pasukan gajah yang ingin menghancurkan Ka’bah.
, Ibnu Qayyim al-Jauziyyah menceritakan bahwa suatu ketika saat menunaikan ibadah haji, Nabi SAW menggerakkan untanya lebih cepat ketika sampai di Lembah Muhassir atau dikenal dengan Wadi Muhassir.
Tujuan Pasukan Bergajah Memasuki Kota Mekah Adalah
Wadi Muhassir berada di perbatasan antara Muzdalifah dan Mina. Tempat ini menjadi saksi bisu azab Allah SWT terhadap pasukan gajah yang dipimpin oleh Raja Abrahah dari Yaman. Konon di sinilah pasukan gajah yang awalnya ingin menghancurkan Ka’bah tiba-tiba melemah.
Kisah Abrahah,tentera Bergajah Dan Burung Ababil
Disebutkan, Raja Abrahah merupakan panglima negara Yaman. Dia mempunyai kekuatan yang besar dan pengaruh yang luar biasa. Ia membangun gereja besar dengan harapan banyak imigran dari berbagai belahan dunia akan memperbaiki gerejanya.
Namun nyatanya masyarakat saat itu memilih menuju Ka’bah di kota Mekkah sebagai kiblat ibadah. Saat itu, Ka’bah digunakan sebagai tempat ibadah oleh umat yang berbeda agama, termasuk Yahudi.
Melihat pernyataan itu, Abrahah yang merasa tidak puas mengirimkan surat kepada Raja Najasyi yang berisi keinginannya untuk menghancurkan Ka’bah. Ia bertekad mengalihkan perhatian masyarakat terhadap gereja yang dibangunnya di distrik San’a, Yaman.
Hal ini semakin diperumit dengan situasi masyarakat Arab yang saat itu lebih memilih Ka’bah dibandingkan tempat ibadah yang didirikan Abrahah. Bahkan, seorang Arab dari Bani Malik bin Kinanah menajiskan gereja yang dibangun Abrahah.
Tempat Sejarah Di Makkah
Alhasil, tekad Abrahah untuk menghancurkan Ka’bah semakin kuat. Ia menunggangi seekor gajah besar bernama Mahmud dan juga membawa serta pasukannya dalam jumlah besar.
Konon Mahmud adalah seekor gajah berukuran sangat besar yang diutus oleh Raja Najasyi untuk membantu Abrahah menghancurkan Ka’bah. Ada pendapat yang menyebutkan ada delapan bahkan 12 ekor gajah yang menemani Abrahah.
Serangan Abrahah tercatat sebagai ekspansi pertama negara asing ke wilayah Hijaz. Sesampainya di perbatasan Mekkah dari arah Taif, ia tidak langsung menyerang, melainkan mengutus juru bicara untuk mendatangi pimpinan Ka’bah yang saat itu dipimpin oleh orang Quraisy, Abdul Muthalib.
Pasukan yang dipimpin Abrahah menyita harta benda warga, termasuk unta milik Abdul Muttalib. Abdul Muthalib meminta unta itu, dan Abrahah terkejut lalu berkata: “Apakah kamu datang hanya untuk menemuiku karena dua ratus ekor unta ini? Sedangkan kamu meninggalkan rumah yang agamamu dan agama nenek moyangmu. Sekarang aku telah sampai pada hancurkan itu, tidakkah kamu ingin membicarakannya denganku?” ?”
Suasana Kota Makkah Jelang Kelahiran Nabi Muhammad Saw
Mendengar hal itu Abdul Muthalib kemudian menjawab, “Sesungguhnya akulah pemilik unta ini, dan sesungguhnya rumah itu kini mempunyai pemiliknya sendiri yang akan melindunginya dari engkau dan tentaramu.”
Ketika sampai di Wadi Muhassir, semua gajah tiba-tiba pingsan dan tidak mempunyai kekuatan untuk melanjutkan perjalanan menuju Ka’bah. Kemudian Allah SWT mengirimkan sekelompok burung dengan membawa batu dari neraka dan menjatuhkannya ke atas kelompok gajah tersebut.
Rombongan gajah tersebut langsung berbaring akibat panas dari batu yang dibawa burung tersebut. Akibatnya, pasukan yang dipimpin Abrahah gagal menghancurkan Ka’bah. Peristiwa ini diriwayatkan dalam Al-Quran Surat Al Fiil ayat 1-5. Alkisah ada seorang penguasa di Yaman yang bernama Abrahah al-Asyram al-Habsy, ia terkejut dengan kelakuan orang-orang Arab yang setiap tahunnya berkunjung ke Hijaz. Abrahah yang merupakan wakil gubernur Abyssinia di Abyssinia (sekarang Etiopia) adalah seorang Kristen asli Afrika.
Ia heran dengan kelakuan warganya yang sering ke Hijaz. Mereka memilih pergi ke negara lain, padahal wilayah Yaman sangat sepi wisatawan. Maka, berita tentang Ka’bah sampai ke telinga Abrahah. Orang Arab sering bepergian ke bangunan yang dibangun oleh nabi mereka, Nabi Ibrahim dan Ismail. Saat itu Nabi belum lahir di tengah negara Arab.
Soal Olimpiade Sirah Nabawiyah 1
Kisah Abrahah menjadi pembuka kisah lahirnya Nabiyullah Muhammad SAW. Abrahah semakin takjub dengan jenis bangunan yang menarik kunjungan seluruh negeri Arab. Karena Raja Abrahah tidak mengakui kesucian Ka’bah, tiba-tiba Abrahah berpikir untuk menjadi seperti dia. Beliau pun memutuskan untuk menjadikan tempat ibadah tersebut tidak terlalu sakral, namun lebih mulia dibandingkan Ka’bah.
Al-Qullais itu banyak sekali, pintunya dari emas, lantainya dari perak, pondasinya dari kayu cendana. Siapapun yang melihatnya pasti akan terkagum-kagum dengan kemegahannya. Tapi apa yang terjadi?
Orang-orang Arab tidak terlalu tertarik padanya. Seindah apapun bangunannya, tidak ada yang bisa menandingi Ka’bah. Keinginan Abrahah untuk menghancurkan Ka’bah semakin menguat ketika ia mendapati bangunan tersebut dihina. Yaitu ketika seseorang sengaja memasukkan tanah ke dalam Al Qullais.
Abrahah marah besar saat mengetahui, emosi Abrahah saat itu memuncak dan berencana menghancurkan Ka’bah Suci. Dia segera melaksanakan rencananya. Mengumpulkan banyak tentara aktif. Tak hanya tim, ia mendatangkan tim gajah dari Ethiopia.
Maulid Nabi Dan Neraka Abrahah Di Lembah Muhassir
Keesokan harinya, ribuan gajah dan pasukan meninggalkan Yaman menuju Mekah, tanah suci umat Islam. Abrahah sendiri yang memimpin rombongan. Dia menunggangi gajah terbesar di antara gajah-gajah tersebut. Tak lama kemudian rombongan Abrahah tiba di dekat kota Makkah, di lokasi Mughamas. Mereka tinggal beberapa saat, sementara Abrahah mengirim utusan untuk menemui penguasa Mekah. Pemimpin kota Mekkah yang terkenal saat itu adalah kakek Nabi Abdul Muthalib.
“Demi Allah, kami tidak mau berperang dan kami tidak mempunyai kekuatan untuk melawan bapak. Tapi kalau Abrahah ingin menghancurkan Baitullah, lakukanlah sesukanya. Tapi saya yakin Allah tidak akan membiarkan rumahnya dirusak,” ujarnya. dikatakan.
Rombongan Abrahah beristirahat cukup lama di Mughamas. Meski tidak memasuki kota Mekkah, mereka banyak menyita harta benda kaum Quraisy, termasuk seekor unta milik Abdul Muthalib. Setelah mendengar 200 ekor unta miliknya telah ditangkap oleh pasukan Abrahah, Abdul Muthalib berangkat menemui Abrahah. Abrahah merasa bangga menerima tamu dari para pemimpin Mekah.
Namun respon Abdul Muthalib melebihi ekspektasi Abrahah. “Kembalikan 200 ekor untaku yang disita pasukan kalian,” kata Abdul Muthalib.
Maulid Nabi Dan Kisah Binasanya Pasukan Gajah Abrahah Yang Hendak Hancurkan Ka’bah
Abrahah terkejut, “Mengapa kamu lebih mengkhawatirkan untamu padahal kami datang ke sini untuk menghancurkan Kabah? Mengapa kamu tidak mengkhawatirkan Kabah saja?” dia berkata.
“Unta yang kamu sita adalah milikku, sedangkan Ka’bah milik Allah. Maka Allah akan melindunginya,” jawab Abdul Muthalib enteng.
Unta Abdul Muthalib dikembalikan. Dan sekembalinya ke Mekah, Abdul Muthalib memperingatkan warga kota tersebut untuk berlindung dan menyelamatkan diri.
“Wahai umatku, tinggalkan Makkah, berlindung di pegunungan.. Sesungguhnya aku melihat pasukan Abrahah sangat besar dan tidak mungkin kita berperang,” seru Abdul Muthalib.
Tolong Ini Di Ringkas!tolong Di Jawab!(kalo Mau Asal Ngak Usah Jawab!!)
“Ya Tuhan, kami menyelamatkan diri kami sendiri, jadi lindungi rumahmu,” salat Abdul Muthalib di depan Ka’bah sebelum meninggalkan kota.
Sementara itu rombongan Abrahah bergegas menuju Mekkah. Mereka mengira, ini adalah hari terakhir bagi kota Makkah. Abrahah memerintahkan seluruh pasukannya untuk menyerang.
Namun yang terjadi, gajah-gajah tersebut tiba-tiba menolak untuk melangkah. Mereka hanya diam dan menolak menyerang. Meski dicambuk sang majikan, gajah-gajah itu malah berbalik dan menolak pergi ke Ka’bah.
Gajah sebenarnya hanya berkeliaran di Lembah Muhassir, dekat Ka’bah. Kemarahan Abrahah semakin besar dan ia pun memerintahkan kelompoknya untuk mencambuk gajah-gajah tersebut agar mereka menuruti perintahnya. Namun kelompoknya kelelahan karena harus berhadapan dengan gajah yang mereka kira sedang dilatih. Hingga kemudian, tiba-tiba datanglah segerombolan burung dari angkasa. Jumlahnya sangat besar.
Masjidil Haram Di Hyderabad
Yang menakutkan adalah masing-masing burung membawa batu panas yang siap dilempar, sasarannya adalah kelompok Abrahah, burung-burung tersebut juga melemparkan batu panas yang terbakar.
Segala sesuatu yang menabrak batu itu seketika lenyap dan mati terbakar. Ketika raja Abrahah melihat kejadian ini, dia sangat ketakutan dan putus asa. Mereka lari mencari perlindungan. Tapi tidak ada yang selamat, mereka mati, meski menyentuh Baitullah. Rombongan Abrahah tewas dan Ka’bah aman. Semuanya dimulai sebelum masuknya Islam ke Jazirah Arab. Periode ini disebut pra-Islam dalam buku tersebut.
Wilayah Jazirah Arab pra Islam terbagi secara geografis dan sosial budaya menjadi dua wilayah, yaitu bagian selatan dan utara.
Wilayah selatan memiliki kondisi alam yang subur dan sumber air yang melimpah, menjadikan peradaban masyarakatnya semakin maju. Hal ini terbukti dengan banyaknya kerajaan-kerajaan besar di sana.
Naskah Kabaret Tahun Gajah
Sedangkan di wilayah utara, tempat Madinah dan Mekkah berada, merupakan wilayah yang tandus dan kering. Jarang sekali turun hujan di wilayah ini sehingga peradabannya belum semaju di wilayah selatan. Satu-satunya simbol kebangsawanan masyarakat Arab di wilayah utara adalah Ka’bah.
Dalam buku Muhammad Sang Nabi untuk Semua yang ditulis oleh Maulana Wahiduddin Khan menyebutkan bahwa Ka’bah merupakan pusat ibadah dari seluruh Jazirah Arab.
Semua suku menaruh berhala mereka di sana. Mereka menganggap Ka’bah sebagai tempat suci sehingga berbondong-bondong ke sana untuk beribadah.
Dengan hadirnya kelompok penyembah berhala di Ka’bah, Mekah selalu mendapat untung besar dari para jamaahnya.
Jelaskan Pembagian Pasukan Muslimin Ketika Menaklukkan Kota Mekkah ? Tapi Jangan Ngasal Ok
Hal ini menyebabkan Abrahah ingin menarik sumber daya ekonomi ke wilayahnya sendiri, yaitu Yamen yang berada di tenggara Mekkah.
Dia menggunakan berbagai cara untuk mencapai tujuannya. Dia membunuh mantan gubernur Yaman dan mengambil alih kekuasaannya. Kemudian dia memaksa raja Abyssinia untuk mengakui kekuasaannya di wilayah tersebut.
Di kota San’a, Raja Abrahah membangun sebuah gereja besar dan memulai dakwah agar penduduknya beralih mengunjungi gerejanya daripada ke Ka’bah.
Segala upaya yang dilakukan Raja Abrahah, tidak ada satupun yang berhasil. Ia akhirnya memutuskan untuk menghancurkan Ka’bah agar jamaah haji bisa pindah ke gereja yang dibangunnya.
Allah Melindungi Ka’bah
Tahun kelahiran Nabi Muhammad SAW yaitu tahun 570 M, Raja Abrahah memutuskan untuk mengumpulkan pasukannya dengan gajah-gajahnya. Kemudian dia pergi ke Ka’bah dan mencoba menghancurkannya.
Abdurrahman bin Abdul Karim dalam bukunya yang berjudul Sejarah Lengkap Nabi Muhammad SAW:
Pasukan bergajah yang menyerang kota mekkah dipimpin oleh, allah menghancurkan pasukan bergajah dengan mengirimkan burung, pasukan bergajah di azab oleh allah seperti daun yang dimakan, doa memasuki kota mekah, allah swt menghancurkan pasukan bergajah dengan mengirimkan burung, surah yang berisi tentang kisah pasukan bergajah adalah