News

Tembung Amarsudi Iku Tegese

×

Tembung Amarsudi Iku Tegese

Share this article

Tembung Amarsudi Iku Tegese – Apakah kamu suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda online secara gratis dalam hitungan menit! Buatlah buku flip Anda sendiri

Tanak&i : …¿kft ” j ,r ÍU Nomor Induk.: C il 1Nm Nomor Kelas : ! • . 1J Beli/Ha dia b : J j’ -S) (ítlA -ÍL mmo « Mati« tak: P T., , Citra Jaya Murti” Jin. Ftungkut Industri 11/18 Surabaya.

Tembung Amarsudi Iku Tegese

I S i n o m Pinengtgan dalam semboyan “MemStri dalam bahasa Jawa” dalam sembilan Sawal Madya Ratri terakhir,, Kombul janma dan lainnya” bulan September, mengarah ke dua belas Slasa Kliwon amarengi Sinagkalan “PENYANYI SUKA TRUSTHENG TYAS 5

Pts Bahasa Jawa Kelas X Genab 20/21

SURAT PENDEK. Bk = Bahasa kiri (dialek). KN = Krama – Ngoko. Br = Bahasa Linengga. Kw = Kawi. B = Kebebasan. Kwn = Cara yang bagus. K = Tata krama. Md = Sedang. Kasus = Sopan santun. N*Ngoko. Kd = Desa Manusia. Pr = Peribahasa. Kdt = Bahasa Kerajaan. Ws ■ Kembali. Yang = Sopan santun. 9

BAB. 1. TELEVISI LANGKA YANG SANGAT GEMUK Ada seorang ratu yang sangat gemuk, seorang utusan bernama dukun, yang terkenal pintar. Ketika dukun itu tiba, raja berkata: “Halo, dukun! Bisakah Anda membantu saya? Saya sendirian, gudang saya sangat gemuk. Coba gunakan untuk menjadi kurus”. Dukun itu berkata, “Tuhan, sakit itu. orang sudah terlempar; nan-dalem akan mati dalam waktu 40 dmten pu nika”. Ketika raja mendengar perkataan dukun itu, raja terkejut, dan berkata: “Ala! Jika kamu ingin emas, kamu harus aku. mengamalkan hukum kematian”. Dhukun menunjuk ke arah serikat pekerja dan mundur. Setelah 40 hari, raja tidak mati, ia hanya berubah menjadi monyet. Raja memanggil dukun itu lagi. Ketika dukun itu datang, dia berkata: “Halo, dukun! Pada saat yang sama, saya tidak akan menggunakan hukum, karena saya takut padamu. ” Dukun itu berkata: “Tuhan, kamu tahu! Tidak ada hubungannya lagi dengan penyakit ini, kecuali hanya bernyanyi kawa”. Mendengar perkataan dukun itu, raja menjadi sangat sedih. Ia mendapat pahala yang berwarna-warni atas karyanya. A. PENGETAHUAN BAHASA. /. Arti dari kata a. 1. Gemuk, kosDk-baline : kurus Orang tua miskin = orang tua kaya dan miskin diharapkan diminta oleh anaknya Ningu satm nglSlgmu musuh = mbSciki orang yang PEKPACAAN N A S lO N il

5. Madal = mempunyai sarana untuk pergi (Entar: menolak, menerima, tidak menuruti perintah). Madal jampi = tidak percaya lagi. Madai wiara = madoni berbicara. Madal sumbi = bicara. Madal pasilan = keluar rumah. 6. Unjuke = sifat. Tunjukkan Ka = ucapkan Ka = ucapkan dengan bibir atas. Mount, solugune atggSs: mount. Katanya orang menyebutnya “munjuk” karena dianggap sebagai tempat yang tinggi. Minum, solugune artinya: bawa, tapi kemudian ming§d menjadi kata “minum”. Show a load = mengangkat beban (beban yang jatuh). Menunjuk, menunjuk, menunjuk, itu seperti “ke atas”, berasal dari kata “JUK” , Kalau kata dis&seli (ul) jadinya lingga,, JULUK” . Kalau dibuat “manjuluk”, atgg§s : timbul, timbul. Kalau lahir dwipurwa, jgjuluk” ng§mu bunyinya seperti nama atau nama orang agung (ratu). 7. hukuman mati = hukuman mati. Puni kisas = dijatuhi hukuman mati. Sanksi (penalti) = pidana, hukuman. Orang yang dihukum = orang yang dihukum. 8. Persatuan = jawaban yang merupakan tanda mampunya memenuhi perintah. 9. Sam&igko N = sekarang K = sekarang N = sekarang K. 10. Midhang&t Ki = mtreng K = ngrutigu (mendengar) N. 11. KSjjot Ki = terkejut. 12. Dara = bohong. Dora-sembada = berbohong dengan k§p”eksa untuk menutupi kesalahan orang lain. atau karena alasan lain yang tidak menyebabkan kerugian orang tersebut berbohong. Mimpi Daradasih (daradasih, daradasihi) = mimpi ke-12.

Baca Juga  2003 Umur Berapa

Itu terjadi secara terbuka. 13. Karenan = senang, senang. 14. Pahala = pemberian orang hebat (Ratu) kepada orang yang (dianggép) mempunyai pelabuhan besar (Bahasa Indonesia: berjasa). Kalau pahalanya berupa pangkat, maka orang yang diberi pahala disebut ake „w itiisu d h atégese: naik pangkat, jínjunjung nan aluhur. Dan jika pemberian dari orang kecil kepada orang besar (ratu) disebut pemberian, itu adalah tanda penghormatan. 15. Apresiasi = mendapatkan kembali. Tindakan mendikte = perkiraan nilai, perkiraan nilai pak. Sang Aji = Raja. Bulan aksi = bulan besar. Samiaji = Puntadewa, Darmakusuma, Yudistira, Dar maputra, putra para Pandawa. Aji jaya kawijayan = mantra yang bisa menghilangkanmu. Aji panglimunun = mantra yang dapat mengalahkan musuh. Aji jaran-guyang = mantra yang sebaiknya digunakan bagi wanita. Aji Saka = Prabu Saka, Jaka Sangkala, adalah putra Empu Anggajali atau Prabu Iwaksa Ratu negeri Surati. Menurut kitab Paramayoga, silsilah Aji Saka ada di sini: Hyang Ening adalah putra Hyang Ramaprawa, putra Hyang Ramayadi, putra Empu Anggajali (Prabu Iwaksa), putra Aji Saka. II. SEPULUH TIDAK. Sinonim adalah dua kata atau lebih yang mempunyai arti yang sama atau hampir sama (terpisah). Orang-orang harus mempunyai pengetahuan yang luas tentang nama-nama agar ketika mereka membuat sebuah lagu, mereka dapat dengan mudah mengenali guru lagu dan guru lagu tersebut. Contoh sinonimnya, seperti: 1. Ratu = katong, raja, narendra, nareswara, pamasa, pamase, dhatu, , narpa, narpati, narapati, ñata, naranata, naradipa. 13

Solopos 14 Mei 2009 By Aksara Solopos, Pt

Tinggi. 2. Menurunkan (merendahkan) utamapurusa (orang pertama atau diri sendiri) dengan menggunakan kata krarna-andaph. 3. Madyamapurusa (orang kedua) yang rendah hati mengagungkan (menghormati) pratamapurusa (orang ketiga) dengan kata-kata yang santun. 4. Mempermalukan pratamapurusa (orang III) memuji ma dyamapurusa (orang II) dengan rendah hati. *3 , 5. Mempermalukan pratamapurusa (orang ketiga) untuk mengagungkan pratamapurusa lain dengan kata-kata yang sopan. Contoh penggunaan kata santun, seperti penggunaan kata “margi”. 1. Utamapurusa (orang I) meninggikan madyamapurusa (orang II). Maaf, saya lupa, apakah Anda mengunjungi saya kemarin? 2. Utamapurusa (orang I) mengagungkan pratamapurusa (orang DI). Kemarin dia memberi yatra sebesar Rp. 1.000 – untuk saya. 3. Meninggikan madyamapurusa (orang II) dan menganggap lu nira h pratamapurusa (orang III). Kemarin kamu memberiku Rp. 1.000 buat Suta ya? 4. Mengagungkan pratamapurusa (orang ketiga) dan menganggap madyamapurusa (orang kedua) sebagai hal biasa. Tn. bos, kenapa dia belum memberimu yatra? 5. Peninggian pratamapurusa (orang III) dan perlakuan terhadap pratamapurusa lainnya seperti biasa. Tn. Bupati memberikan banyak surat kepada Bpk. Camat. Contoh penggunaan kata sopan seperti 15

Baca Juga  Kpk Dari 2 Dan 6 Adalah

Para tamu duduk di kursi mereka. 3. Untuk kalimat jawaban (Bahasa Indonesia: kalimat pasif) artinya “tidak”. Raja Parikêsit dibunuh oleh naga Taksaka. Tubuh Naya dipenuhi luka. Keindahan warna dan keindahan gaunnya. 4. Artinya “menggunakan”. Gelangnya terbuat dari sêsotya. Kursinya dilipat di sisi kiri. 5. Berarti “untuk”. Jangan mengandalkan bantuan orang lain. 6. Arti “masing-masing”. Suta tidak memahami kemurahan hati Tuhan. 7. Menjelaskan arti kata di tengah. Ketika mendengar hal itu kakak – ibu menjadi sangat marah. Pengingat Kata “ing” yang diletakkan sebelum kata yang mempunyai huruf vokal (vokal), d, dh, b, j atau g, menyebabkan kata tersebut diucapkan dalam bentuk aslinya. dengan huruf sengau, namun tulisannya tanpa huruf sengau. Contoh: Pada kotak tersebut terdapat kata: I ngalun-alwn. Di Tuan. Di rumah Guru dia berkata: Di rumah Tuan. Rumah Guru. Di atas lemari, dia berkata: Di atas lemari. Di Banyuwangi mereka bilang: Ing mBanyuwangi. Di Jêmbêr dia berkata: Di nJêmbêr. Di Guwakiskéndha kata itu adalah: I ngGuwakiskéndh.a. (Seperti yang disebutkan dalam bab 2). C.PARAMASASTRA. Paramasastra (kata Jawa kuno) = parama (linu 17

Jawa. 2. Nama berima : tanduk kriyawantah. 3. Menurut pembahasan artinya: di (negeri) Jawa. 4. baki paket: njejawa. 5. Penulis : Njajawa. Kalau digolongkan artinya adalah: nga – ja – wa. (Coba tulis ini dalam bahasa Jawa!). 6. Gunakan dalam kalimat, seperti: Menurut dongeng, Sang Aji Saka lahir dua kali. Tanpa mempelajari paramasastra, seseorang tidak dapat: 1 mengucapkan suatu kata (lingga menjadi kata benda), 2 menyebutkan kata yang berima dengan kata benda, 3 membuat kalimat sesuai maknanya, 4 mengucapkan kata benda, 5 menulis kata (dalam bahasa Jawa dan Latin huruf), 6 migtmakake (menggunakan) kata benda dalam kalimat, benar. Oleh karena itu, banyak orang mempelajari paramasastra. Pengingat Rimbag (rimbagan) = susunan, corak. Dirimbag = menyusun, mencetak, menyusun, Pangrimbage mo = susunan kata (lingga menjadi kata benda). Kata sifat = kata yang dibicarakan. Makan hanya kata-kata = berbicara tentang kata-kata. Diandaheh = dibahas dari Linggane.. D. SASTRA. Budaya, budaya yang kaya, sastra. Kebudayaan adalah buah dari akal budi manusia. 18

Baca Juga  Jenis Kain Berikut Yang Menggunakan Gambar Dekoratif Adalah

Kata “kebudayaan” mempunyai arti yang sama dengan “roh”. Semangat atau kebudayaan manusia, merupakan suatu sebab selain semangat, yang dipergunakan untuk mencapai prestasi, yang menjadikan manusia maju, yang menjadikan bangsa mempunyai kebudayaan. Hewan tidak mempunyai pikiran (kebudayaan), sehingga tidak dapat maju. Kemampuan hewan hanyalah naluri sesuai sifatnya (Wa landa: naluri, bahasa Latin: naluri). Akal manusia begitu dahsyat hingga mampu menyingkapkan hal-hal terindah yang tidak dapat dibayangkan, yang tidak dapat dilihat oleh mata dunia. Bagian kebudayaan yang penuh keindahan disebut kagunan ad i-luhung. Musik Adi-luhung mempunyai enam warna, yaitu: 1. Suara musik, suara yang indah (nyanyian). 2. Kagunan karawitan, membuat tanaman menjadi indah (ga melan). 3. Seni menggambar, mengukir, mengukir, menciptakan kreasi yang indah, seperti: foto, patung, ukiran, dan lain-lain. 4. Kagunan lari pagi (lengot-bawa, kridha-mataya), berbuat baik. 5. Pertunjukan (komedi, seni drama), menampilkan banyak adegan indah. 6. Sastra (seni sastra), dan bahasa yang indah. Keindahan yang mereka temukan pada enam warna musik dalam padhalang (dalam teater boneka), yaitu: 1. Musik bunyi, yang letaknya pada tengbang, suluk dan ada-ada yang dimainkan.

Wos Kang Kamot Ing Tembang Sinom

Tegese tembung angel, tegese tembung, tembung saroja lan tegese, tembung angel lan tegese