News

Tari Nandong Yang Berada Di Provinsi Banten Termasuk Jenis Tari

×

Tari Nandong Yang Berada Di Provinsi Banten Termasuk Jenis Tari

Share this article

Tari Nandong Yang Berada Di Provinsi Banten Termasuk Jenis Tari – . Dalam hal ini, selain unsur-unsur budaya Indonesia yang tercantum, perlu untuk mendefinisikannya. Pengertian Warisan Budaya Takbenda Indonesia Berdasarkan rekomendasi dari Kelompok Ahli Warisan Budaya Takbenda Indonesia, Menteri memberikan status warisan budaya takbenda kepada warisan budaya benda Indonesia.

Karya terarah ini dilakukan dalam upaya melestarikan budaya gaib di wilayah negara kesatuan Republik Indonesia. Fungsi pengaturan ini berlaku untuk semua pihak seperti Pemerintah, Pemerintah Daerah, BPNB, dll

Tari Nandong Yang Berada Di Provinsi Banten Termasuk Jenis Tari

. Diharapkan kesadaran masyarakat akan pentingnya melestarikan warisan budaya takbenda Indonesia semakin meningkat. Menurut Konvensi UNESCO tahun 2003, budaya takbenda di wilayah Indonesia harus didefinisikan, yaitu tradisi dan ekspresi lisan termasuk bahasa sebagai media warisan budaya takbenda:

Tepuk Tepung Tawar, Upacara Adat Melayu Untuk Mensyukuri Nikmat

Pada kegiatan tahun 2016, pemerintah menambah daftar warisan budaya takbenda Indonesia menjadi 150 karya budaya pada tahun 2016 dari 120 karya budaya pada tahun 2015. Hasilnya, pada tahun 2016, sebanyak 150 karya budaya dinobatkan sebagai Warisan Budaya Takbenda. Indonesia.

Dalam pendefinisian warisan budaya takbenda Indonesia, dibentuk kelompok ahli warisan budaya takbenda Indonesia yang beranggotakan 15 orang ahli. Kelompok Ahli Cagar Budaya Indonesia dibentuk dan diakhiri oleh Direktur Jenderal. Pada dasarnya kewenangan Kelompok Pakar Warisan Budaya Takbenda Indonesia adalah sebagai berikut: Saat mandi di Pantai Kuala Pesisir Nagan Raya, 2 siswa hanyut diterjang ombak di lintas Banda Ashe-Meulaboh, terjadi kecelakaan fatal lagi, 1 orang meninggal dunia , masyarakat Ponorogo. Apartemen seorang warga Simelu ludes setelah ia terkejut menemukan jasadnya terapung di sungai

SIMEULUE – Namdong merupakan kesenian tradisional yang sangat populer di kalangan masyarakat daerah Simeulue Provinsi Aceh dan telah diwariskan secara turun temurun dari nenek moyang mereka.

Nandong adalah bentuk seni lisan masyarakat Simelu, di mana dua orang atau lebih melantunkan syair pantun diiringi kedang (sejenis gendang) yang dipukul atau dipukul sesuai dengan syair berima yang dinyanyikan.

Analisis Struktur Melodi Dan Makna Tekstual Dedeng Memanggil Angin Pada Etnik Melayu Langkat Di Desa Teluk Bakung

Melalui Nandong atau nanga-nanga, atau seni puisi, para orang tua di Kabupaten Simelu mengajarkan kepada anak cucunya kearifan melihat tanda-tanda bencana alam.

Selain itu, bencana alam sering melanda wilayah pesisir atau pulau tempat tinggal mereka. Seperti gempa bumi dan gelombang laut yang besar, sekarang disebut tsunami. Di Nandong, tsunami dikenal sebagai smong.

Sehingga dalam catatan sejarah tidak bisa dipungkiri bahwa masyarakat Simul sudah mengenal Tsunami berabad-abad yang lalu. Pengalaman smongi atau gelombang tsunami tahun 1907 di Kecamatan Salur, Kecamatan Teupa Selatan, Wilayah Administratif Simulue diwariskan secara turun-temurun melalui puisi-puisi Nandong untuk membaca tanda-tanda alam dengan seksama.

Baca Juga  Pernyataan Yang Benar Tentang Bernyanyi Unisono Adalah

Puisi-puisi tersebut juga menggambarkan ciri-ciri bencana alam seperti gempa bumi yang kuat, surutnya air laut secara tiba-tiba, diikuti dengan deburan ombak yang sangat besar.

Kearifan Lokal Budaya Indonesia Dalam Mitigasi Bencana

Pada 26 Desember 2004, masyarakat Simelu yang tinggal di kawasan pesisir paling sedikit mengalami kerusakan saat gempa dan tsunami melanda pesisir barat Aceh dan Sumatera Utara.

7 dari 78.000 penduduk Pulau Simelu, sebagian besar nelayan dan penduduk pesisir, meninggal. 10 tahun yang lalu daerah yang terkena dampak gempa dan tsunami jauh lebih kecil dibandingkan daerah lainnya.

Meski belum ada teknologi peringatan dini tsunami, warga Simelu tahu cara membaca tanda-tanda alam. Kearifan lokal yang diwariskan secara turun-temurun ini mampu mencegah banyak korban berjatuhan akibat bencana tsunami.

“Nandong itu terkait dengan kehidupan sehari-hari manusia, terkait dengan kegiatan kita, Nandong ini bisa dikatakan sebagai media atau pesan untuk kita semua, jadi jika ada peristiwa, dilaporkan melalui Nandong ini. Mengingat masa lalu, menyadarinya sekarang dan masa depan,” kata artis Nandong Roseman, Minggu (30 April 2023).

Warisan Budaya Tak Benda (wbtb) Indonesia

Di masyarakat Nandong Simeulue, ada alat untuk mengekspresikan emosi. Bagian dari budaya simule telah lama berakar pada seni percakapan.

“Nandong adalah seni turun temurun dari nenek moyang kita. Jadi Nandong ini bercerita tentang kehidupan manusia, artinya nasihat tentang kejadian masa lalu, kejadian saat ini, dan apa yang akan terjadi di masa depan,” jelas Roseman.

Kesenian tutur Nandong dimainkan dengan kedang (gendang) dan biola, dimainkan oleh minimal dua orang, yaitu seorang penabuh gendang dan seorang pemain biola, yang berperan sebagai pembawa syair Nandong.

Nandong dimainkan oleh 3-5 orang atau lebih. Namun, Nandong dapat dimainkan sendiri tanpa alat musik, misalnya sambil mendayung perahu atau memancing, bekerja di ladang atau memetik cengkih saat musim tiba.

Waspada, Selasa 26 Juli 2016 Ok By Harian Waspada

Biasanya sebelum memulai Nandong diawali dengan Gendang Seuramo terlebih dahulu. Kemudian kesenian nandong berturut-turut masuk ketingkat pantun, serak, samba, rantau, cinta dan izin.

Musik Nandong biasanya bernada lembut, dengan penyanyi berteriak dan meratap. Juman mengatakan butuh pertunjukan sepanjang malam untuk menyelesaikan menyanyikan puisi Nandong.

Kesenian khas daerah Simeluyu ini sering diselenggarakan pada acara-acara tertentu seperti syukuran, khitanan, pernikahan dan pesta rakyat. Sekarang seni ini sangat diminati oleh orang luar, yang puisinya dipelajari secara mendalam.

Baca Juga  Kunci Jawaban Buku Paket Sosiologi Kelas 11 Kurikulum 2013

Menurut Jumani, saat ini nandong sudah dibudidayakan di semua lapisan masyarakat hampir di seluruh desa di wilayah administrasi Simelu. Karena pada saat gempa dan tsunami 26 Desember 2004 lalu, kesenian Nandong terbukti mampu menyampaikan pesan-pesan yang mendidik dan mengingatkan.

Skripsi Krisrendi Siregar Pdf

Selain itu, tujuan awal yang dimaksudkan adalah agar Nandong dapat berfungsi sebagai media transmisi sinyal, pendidikan dan catatan sejarah, yang sangat mendidik dan terus berkembang dari setiap generasi.

“Ini menunjukkan sejarah peristiwa penting seperti tsunami yang pernah terjadi di desa kami menyebar melalui Nandong, yang sangat efektif untuk mengingatkan orang akan kearifan besar yang diberikan nenek moyang kami kepada kami,” katanya.

Kesenian simelu nandong ini dimainkan atau dipentaskan pada semua acara ritual simelu resmi seperti pernikahan, khitanan atau hiburan rakyat.

Seni tutur tersebut telah disahkan atau ditetapkan sebagai Warisan Budaya Takbenda Indonesia (WBTB Indonesia) oleh Departemen Warisan Budaya dan Diplomasi Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia.

Haluanriau 2014 01 12 By Haluan Riau

JANTHO – Peserta program Teknik Tepat Guna (TTG) yang digelar di Janto Sport City pada Selasa (30/05/2023) malam…

Semarang – Kawasan kota lama Semarang yang menjadi destinasi wisata populer di Jawa Tengah (Jawa Tengah) bakal banyak dikunjungi orang tahun ini.

Jantho – Bili Draw Desa Kerajinan Lampana Tunong Kecamatan Indrapuri Kabupaten Ashe Besar sedang dalam proses pelatihan menjadi…

Medan – Direktur Dekranasda Aceh, Smt. Ayu Marzuki dengan bangga mempersembahkan keindahan dan keanggunan pengerjaan Songket…

Penetapan Warisan Budaya Tak Benda Indonesia 2016

Kabupaten Nagan Raya meraih dua penghargaan bergengsi tingkat nasional dalam ajang Anugera Pesona Indonesia (API) Awards.

Banda Aceh – Seudati merupakan tarian khas dari daerah Aceh yang merupakan gabungan dari dua bentuk kesenian yaitu tari… Keunikan tarian adat Banten juga menjadi faktor yang menarik banyak wisatawan untuk berkunjung ke daerah tersebut. Bahkan tidak hanya satu atau dua jenis saja, ada tujuh tarian Banton yang siap memukau Anda dengan keindahan gerak dan tampilan kostumnya. Untuk itu, simak penjelasan lengkapnya di bawah ini!

Gerakan tarian ini mengikuti jejak Ritua Silat, salah satu pencak silat Kabupaten Pandeglang. Biasanya orang Banten menari ngebaksakeun untuk membuka suatu acara atau menyambut tamu penting. Durasi tariannya sangat singkat, hanya sekitar 5 menit.

Sambil menari, para penari mengenakan tank top berwarna biru. Bawahannya memiliki kain samping bercorak coklat yang dipadukan dengan celana panjang putih. Keistimewaan ngebaksakeun lainnya adalah tarian ini identik dengan pertunjukan Dibus yang juga menjadi ciri khas Banten.

Baca Juga  Telepon Pulsa Pertunjukan

Daftar Isi Penutup Bab Pendahuluan Perencanaan Kinerja Bab Akuntabilitas Kinerja Capaian Kinerja Lainnya 62

Tan Siow Kek adalah orang yang memperkenalkan tarian ini ke Banten. Semuanya berawal ketika Tan Seo Kek, seorang pemilik tanah di Tangerang saat itu, mengadakan pesta. Ia bahkan mengundang musisi dari Tiongkok untuk memeriahkan pesta. Saat para musisi Tionghoa memainkan musiknya, Tan Siew Kek juga meminta bandnya untuk mengiringi alat musik tradisional Banton seperti seruling dan gong.

Pembawa acara yang sedang lesu pun menyuruh ketiga penari wanita itu berganti mengikuti alunan musik. Dari situlah orang menyebut dance coke ini. Namun masyarakat setempat sering menyebut masyarakat Tan Seo Kek dengan sebutan Kok.

Dari segi gerak, Kokek adalah tarian atau tarian bertempo lambat yang mirip dengan tari Cintre Cirebon atau Ronggeng Jawa Tengah. Dari segi busana, penari kokas biasanya mengenakan kabaya sutra dengan warna-warna cerah seperti kuning, merah, ungu, dan hijau.

Tarian tradisional Banten ini merupakan kreasi seniman lokal bernama Beni Kuznandar. Tak sendiri, Beni mengembangkan tarian unik ini bersama istrinya Vivienne Purvinart. Di sisi lain, lahirnya tarian ini merupakan bentuk kepedulian seniman Banton Ben dan istrinya yang ingin melestarikan adat istiadat setempat.

Waspada, Kamis 23 Februari 2012 By Harian Waspada

Anda dapat menemukan pertunjukan tari spa pada acara-acara khusus seperti hari jadi kota atau penyambutan tamu. Tarian ini biasanya terdiri dari 3-5 orang penari yang mengenakan kostum adat Banten.

Katuran juga termasuk tarian selamat datang, namun khusus untuk menyambut orang asing yang berkunjung ke wilayah Banten. Hal ini dikarenakan tujuan dari adanya tari Kaduran adalah untuk menghormati orang asing yang berkunjung ke Banten dan mengajak mereka untuk kembali ke sana. Selain itu, dengan banyaknya tempat wisata di Banten, tarian ini semakin sering ditampilkan di berbagai acara.

5-7 penari menampilkan tarian ini dalam wujudnya. Mereka menggunakan warna putih tradisional dengan beberapa warna cerah yang ditambahkan seperti pink, biru muda dan warna lainnya. Biasanya penari menggunakan lilitan di bagian perut sebagai aksen manis.

Tarian

Waspada, Jumat 26 Desember 2014 By Harian Waspada

Bali berada di provinsi, wisata di provinsi banten, suku bugis berada di provinsi, pulau mentawai berada di provinsi, gunung krakatau berada di provinsi, pantai di provinsi banten, waduk jatiluhur berada di provinsi, gunung di provinsi banten, suaka alam ujung kulon berada di provinsi, kota sabang berada di provinsi, tempat wisata labuan bajo berada di provinsi, danau toba berada di provinsi