News

Suku Bangsa Yang Paling Dominan Di Filipina Adalah

×

Suku Bangsa Yang Paling Dominan Di Filipina Adalah

Share this article

Suku Bangsa Yang Paling Dominan Di Filipina Adalah – Halaman ini berisi berita tentang daerah tersebut. Untuk kota dengan nama yang sama, lihat Kota Gorontalo. Kabupaten dengan nama yang sama, lihat Kabupaten Gorontalo. Untuk kegunaan lain, lihat Gorontalo (disambiguasi).

(Gorontalo) Semua karya atau karya harus selalu mengingat aturan adat dan Alquran, tidak boleh saling bertentangan.

Suku Bangsa Yang Paling Dominan Di Filipina Adalah

Gorontalo (bahasa Jawa: ڬورونتالو) adalah sebuah provinsi di utara pulau Sulawesi di Indonesia. Kabupaten Gorontalo lahir pada tanggal 5 Desember 2000 berdasarkan UU No. 38 tahun 2000.

Viral Kemunculan Suku Misterius Di Indonesia Yang Hampir Seluruh Hidupnya Didalam Air

Kota Gorontalo kemudian dinobatkan sebagai ibu kota Kabupaten Gorontalo, sekaligus ibu kota negara, menjadi pusat ekonomi dan bisnis kawasan Teluk Tomini. Kabupaten Gorontalo berpenduduk 1.171.681 jiwa (Sensus BPS 2020), dengan pertambahan penduduk 1,16% per tahun.

Mayoritas penduduk di daerah tersebut adalah suku Gorontalo, dan suku Minahasa merupakan suku terpadat kedua di utara pulau Sulawesi. Suku Gorontalo merupakan suku nomaden yang masyarakatnya terdapat di Sulawesi Utara, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Kalimantan Timur, Jawa dan Papua.

Pada awal kemerdekaan, wilayah Gorontalo termasuk dalam Kabupaten Sulawesi Utara yang bagiannya adalah Buol, Gorontalo dan Bolang Mongando. Saat itu, Gorontalo ditetapkan sebagai ibu kota daerah Sulawesi Utara berdasarkan UU No. 1 tahun 1945 dan UU No. 22 Tahun 1948.

Dalam sejarah Indonesia, pemimpin ketiga Republik Indonesia ini merupakan satu-satunya Republik Indonesia yang berasal dari campuran suku Gorontalo dan Jawa yaitu Prof. dr. Dan. B.J. Habibi,

Analisa Pengaruh Kondisi Iklim Terhadap Negara Asean

Menurut catatan sejarah, wilayah Gorontalo dulunya merupakan sebuah pulau kecil yang dikelilingi laut. Lambat laun, air laut di sekitar pulau menjadi tenang dan tiga gunung muncul di atasnya.

Dari beberapa sumber, berikut asal usul nama Gorontalo yang sering diturunkan dari generasi ke generasi, yaitu:

Menurut penelitian Badan Arkeologi Manado, Sulawesi Utara, ditemukan adanya tempat perkembangan sejarah di selatan Gorontalo.

Situs penelitian tersebut diberi nama “Situs Oluhuta”, sebuah situs yang sebelumnya diketahui berusia lebih dari 2000 tahun.

Pdf) Potensi Dan Tantangan Penginternasionalan Bahasa Indonesia Di Filipina

Penelitian lebih lanjut sedang dilakukan untuk menentukan usia makam dan makam kuno lainnya yang dikandungnya.

Menurut sejarah, Semenanjung Gorontalo didirikan 1300 tahun yang lalu, sedangkan Kerajaan Suwawa dimulai pada 700 Masehi atau abad kedelapan.

Kerajaan Suwawa merupakan kerajaan tertua di Semenanjung Gorontalo. Berdasarkan catatan suku setempat, Sulawesi juga terkenal dengan beberapa bangsa Sulawesi yang menjalin hubungan kekeluargaan dan perdagangan dengan pemerintah.

Baca Juga  Urutan Proses Pembentukan Urine Yang Benar Adalah

Bukti keberadaan kerajaan ini adalah adanya makam raja-raja di tepian sungai Bulawa. Tak hanya itu, kita juga bisa menemukan makam Raja Suwawa lainnya, Raja Moluadu (salah satu raja Kerajaan Suwawa) bersama istri dan anak-anaknya, di atas sungai Bon.

Karakteristik Asia Tenggara

Pada mulanya wilayah Gorontalo berbentuk pemerintahan yang diperintah menurut kebudayaan Gorontalo. Kerajaan bersatu dalam keluarga yang disebut “pohlas.” Menurut Haga (1931), ada lima pohla di kabupaten Gorontalo:

Dalam perkembangan negara, pemerintahan di wilayah Gorontalo adalah monarki, berdasarkan kekuasaan rakyat yang memiliki kekuasaan Linula pada awal berdirinya negara-negara tersebut, yang mengikuti prinsip demokrasi. Kelembagaan publik terbagi menjadi tiga kawasan dalam kawasan bersama yang dikenal dengan “Buatula Totolu”, yaitu:

Olongia Lo Lipu (Raja atau Sultan) adalah kepala pemerintahan dalam negara tetapi tidak mutlak. Raja atau sultan diangkat oleh Bantayo Pobo dan dapat diberhentikan oleh Bantayo Pobo. Masa jabatan tidak diketahui berdasarkan penilaian Bantayo Pobo. Hal ini membuktikan bahwa kekuatan utama pemerintahan terletak pada Bantayo Pobo sebagai personifikasi dari kekuatan rakyat.

Bantayo Poboe menganut negosiasi dan konsensus dalam keputusan lain, keinginan untuk kerjasama dan memiliki tanggung jawab bersama untuk setiap keputusan bersama. Demikianlah uraian singkat tentang sejarah dan pemerintahan daerah Gorontalo dalam kaitannya dengan kekuasaan rakyat atau demokrasi.

Mengenal Ciri Ciri Ras Negroid Yang Banyak Tersebar Di Afrika

Gorontalo merupakan salah satu pemukiman tertua di pulau Sulawesi selain kota Makassar dan Manado. Lokasi Gorontalo yang baik untuk pelayaran dan perdagangan antara Utara dan Selatan, dan dikelilingi oleh dua perairan (Laut Sulawesi dan Teluk Tomini), menjadikan Gorontalo sebagai pusat perdagangan pertanian dan kelautan utama di wilayah tersebut. .

Sebagai kota tertua di Lengan Sulawesi Utara, Gorontalo juga berperan penting dalam jalur perdagangan karena letaknya di kawasan Teluk Tomini yang menghubungkan Ternate dan Makassar. Selain itu, ketersediaan emas, budak, rotan, dan kopra menjadi daya tarik para pedagang. Gorontalo menjadi faktor pembentuk budaya dan politik kerajaan Gorontalo dalam hal tata niaga, sehingga mendorong perkembangan kehidupan masyarakatnya. Sebagai danau pesisir di utara Sulawesi dan peristiwa sejarah yang berkaitan dengan negara dan desa sekitarnya, serta kekuatan kolonial, peran Gorontalo menjadi pusat perdagangan dan penyebaran Islam di kawasan timur Indonesia.

Baca Juga  Membuat Sayatan Pada Permukaan Kayu Dengan Menggunakan Alat Pahat Disebut

Pedagang dari berbagai ras dan agama disambut dengan leluasa oleh Ologia (raja) di Gorontalo. Jasa pelayaran niaga dikelola oleh Olongia melalui Syahbandali (Syahbandar) sebagai penghubung antara Olongia dengan pedagang, seperti mengatur pajak masuk dan keluar pelabuhan, serta mengawasi dan melindungi perdagangan. Ini adalah cara pengusaha menggunakan perdagangan bebas (Lapien, 1997:144) untuk mendapatkan peluang khusus dari Olongia.

Dasar perdagangan bebas dan undang-undang untuk kepentingan pedagang adalah jika Olonga juga mengurangi kebebasan pedagang, mereka akan menjual di negara lain. Berlanjutnya sistem perdagangan yang terbuka dan bebas menyebabkan tumbuhnya budaya penduduk seperti penerimaan produk-produk baru dari luar negeri.

Peta Indonesia Lengkap Dengan Nama

Kemajuan bisnis Gorontalo juga menarik Verenigde Ost-Indische Company (VOC) untuk mengelolanya. Pada tanggal 27 September 1677, Gubernur Maluku, Robertus Padbrugh, pertama kali pergi ke Gorontalo dan bertemu dengan para pejabat kerajaan Olonga dan Gorontalo. Padbrugh bersama pejabat Ternet memaksa Olongia Gorontalo melalui perjanjian Bungaya (Hassanuddin dan Amin, 57-59) bahwa Sultan Goa mengakui kekuasaan Ternet atas seluruh wilayah Sulawesi antara Pulau Selair dan Manado. Juga seluruh wilayah sampai Mandar (Pasal 17).

Raja Gorontalo tidak lagi mengakui Sultan Ternate sebagai penguasanya, melainkan tunduk kepada Gubernur Maluku di Ternate. Dicapai kesepakatan yang memuat 8 pasal, dan pasal 1 menyatakan bahwa Sungai Gorontalo harus dibuka untuk pelayaran VOC (Juwono dan Hutagalung, 2005: 74-75). Kesepakatan ini menandai dimulainya kontrol politik dan ekonomi VOC atas Gorontalo.

Gorontalo merupakan salah satu tempat penyebaran Islam di Indonesia bagian timur, selain Ternate, Gowa dan Bone. Penyebaran Islam di Gorontalo kemungkinan sudah ada sejak abad ke-14, yang dikenal dengan adanya salah satu orang dalam penyebaran Islam di Gorontalo, yaitu Sutan Amai, yang dilanjutkan oleh raja-raja Gorontalo pada abad ke-15. Ibrahim Polontalo, awal masuknya orang Gorontalo ke Islam melalui beberapa cara, salah satunya melalui perkawinan Gorontalo, Raja (Ologia) dari Amai dengan Palasa-Tomini, putri Raja Ogomanzolo. Pertama pada tahun 1525.

Tidak hanya itu, berdasarkan penelitian lebih lanjut, Gorontalo berdiri untuk Hadhramout (Yaman) Ulama dan sisa Jazirah Arab sebagai jalan utama yang menghubungkan Ternate dan Makassar. Bahkan dalam proses penyebaran Islam ke wilayah lain di Sulawesi, tidak menutup kemungkinan Islam juga menyebar dari daerah Minangkabau dan para ulama. Oleh karena itu, Gorontalo turut serta menyebarkan agama Islam di daerah-daerah “Tomini-Bochat” seperti Bolang Mongondo di Sulawesi Utara, Buol di Sulawesi Tengah, Luwuk, Banggai dan Donggala di Sulawesi Tenggara.

Baca Juga  Jenis Pemisahan Campuran Dan Contohnya Dalam Kehidupan Sehari-hari

Kondisi Penduduk Negara Asean: Malaysia, Filipina, Vietnam, Myanmar

Pada tahun 1824 kawasan Limo Lo Pohla berada di bawah kekuasaan seorang resen yang berada di bawah pemerintahan adat. Pada tahun 1889 sistem pemerintahan kerajaan dialihkan menjadi pemerintahan langsung yang disebut “Rechttreeks Bestur”. Pada tahun 1911 terjadi lagi pergantian pemerintahan di distrik Limo Lo Pohla yang terbagi menjadi tiga distrik berturut-turut yaitu:

Sebenarnya masyarakat Gorontalo itu patriotik. Lambang itu bisa dipastikan, saat “Hari Kemerdekaan Gorontalo” misalnya, 23 Januari 1942, bendera merah putih dikibarkan dan lagu kebangsaan Indonesia Raya dinyanyikan. Meski begitu, Indonesia sendiri adalah cita-cita nasionalis, tetapi rakyat Gorontalo menyatakan kemerdekaannya dan menjadi bagian dari Indonesia.

Tuan H. Rakyat Gorontalo di bawah pimpinan Nani Wartabon berperang dan berpemerintahan sendiri pada tanggal 23 Januari 1942. Selama hampir dua tahun, yakni sampai tahun 1944, wilayah Gorontalo berpemerintahan sendiri. Perjuangan patriotik ini menjadi peristiwa terpenting dalam kemerdekaan Indonesia dan mempengaruhi serta memperkuat daerah sekitarnya bahkan seluruh tanah air. Demikian Bapak H. Nani Wartbone dikukuhkan oleh Pemerintah Republik Indonesia sebagai pelopor pahlawan kemerdekaan.

Selain itu, pada masa pemberontakan PRRI Permesta di Sulawesi Utara, masyarakat Gorontalo dan sekitarnya memilih melawan pemerintah Jakarta dan tetap bersatu dengan NKRI dengan semboyan “Sekali Jogdja, Jogdja selamanya”. . Pepatah ini pertama kali diucapkan oleh Ayuba Wartabon di DPR ketika Gorontalo menjadi bagian dari Kerajaan Timur Indonesia.

Edisi Khusus, Agustus 2022 By Bahana Mahasiswa

Didorong oleh semangat Hari Pahlawan 23 Januari 1942, bertepatan dengan bulan tahun 2000, wakil rakyat Gorontalo Dr. Ir. Nelson Pomalingo selaku Ketua Panitia Perencanaan Pembentukan Kabupaten Gorontalo Raya (P4GTR) bersama Natsir Muduto dan banyak aktivis mengumumkan pembentukan Kabupaten Gorontalo atas nama seluruh rakyat Gorontalo yang menjadi Kabupaten Gorontalo dan Provinsi Gorontalo. Kota kecuali Sulawesi Utara. UU No. Sebagaimana disebutkan dalam Undang-Undang Nomor 10 Tahun 1964 yang menyatakan bahwa Kabupaten Gorontalo dan Kota Gorontalo merupakan kabupaten administratif Provinsi Sulawesi Utara. Beberapa bulan setelah batas waktu

Tabel suku bangsa di indonesia, suku bangsa di bengkulu, ensiklopedi suku bangsa di indonesia, gambar suku bangsa di indonesia, suku bangsa di filipina, keberagaman suku bangsa di indonesia, suku bangsa di indonesia, wilayah selatan filipina didiami oleh suku bangsa, suku bangsa filipina, jumlah suku bangsa di indonesia, suku bangsa yang ada di sumatera, nama suku bangsa di indonesia