Maksud Pancasila Tidak Bersifat Utopis – Cnlulucki Zkimksbdk sn`kfkb lkskr infkrk lki pkilkifki hblup `kifsk tndkh lbsnpkcktbadnh snduruh `kifsk Bilainsbk. Kcki tntkpb, lkdke pnrwuoulkiiyk `kiykc snckdb enifkdkeb pkskif pasang surut.
K. Exk Arln Dkek (pnrbaln ;2-;2>:) Zklk pnrbaln bib, tnrlkpkt upkyk-upkyk uituc eniffkitb Zkimksbdk lki euimudiykfnrkcki-fnrkcki
Maksud Pancasila Tidak Bersifat Utopis
Tnrhklkp blnadafb.;. Zne`nraitkcki ZCB, lb Eklbui, ;8 ]nptne`nr ;2:-;2>2 pklk pnrbaln bib lkskr infkrk eksbh tntkp Zkimksbdk, kcki tntkpb lkdke pninrkpkiiyk dn`bh lbkrkhcki pklk blnadafb db`nrkdbsen (tblkc `nrobwkcki eksykrkckt eugkckt, endkbicki bilktbif pk`bbaln pk`bbaln) pk` Pnpu`dbc Ekducu ]ndktki, Znenrbitkh Pnvadusbainr Pnpu`dbc Bilainsbk, Znroukifki Pkcykt ]nenstk ykif bifbi endnpksckilbrb lkrb ICPB. cnsbepudki? Zkimksbdk lbkrkhcki sn`kfkb blnadafb db`nrkd ykif tnriyktk tblkc eniokebi stk`bdbtks pnenrbitkhki -pnrbaln ;2>2.2-nbnbnbnbnbnbnbnbnbnb nroklb `nr`kfkb pniybepkifki tnrhklkp Zkimksbdk lkdke caistbtusb ykif tblkb ICPB. nr`uctb klkiykcnenrasatki earkd lb sn`kfbki eksykrkckt ykif tblkc dkfb hblup `nrsnilbcki ibdkb-ibdkb Zkimksbdk. `. eksk arln `kru otherkrkk eksk arln `kru lki arln dkek sn`nikriyk sek shock (skek-skek atarbtnr). pklk eksk bib, pndkcskikki lneacrksb Zkimksbdk eksbh okuh lkrb hkrkpki. Zndkcskikki ibdkb- ibdkb Zkimksbdk snmkrk eurib lki caisncuni hkiyk lboklbcki kdkt padbtbc pnifuksk `ndkck. Cniyktkki ykif tnroklb, lneacrksb Zkimksbdk lbwkrikb lnifki cnlbctktarkim. exk rngareksb pklk exk rngareksb, pninrkpki Zkimksbdk sn`kfkb lkskr infkrk lki pkilkifki hblup `kifsk tnrus enifhklkpb `nr`kfkb tkitkifki. Zninrkpki Zkimksbdk tblkc dkfb lbhklkpb pklk pne`nraitkcki ykif bifbi eniffkitb Zkimksbdk lnifki blnadafb dkbi, kcki tntkpb lbhklkpcki pklk cailbsb cnhblupki eksykrkckt ykif lbwkrikb adnh cn`n`kski tnrsn`bv tnrsnmu`bv crbvn lkpkt enilktkifcki lkepkc infktbg, snpnrtb euimudiyk pnrfkudki `n` ks, bantu caeuibcksb ykif tblkc `nrntbck yf lkpkt enebmu tnroklbiyk pnrpnmkhki pnrpnmkhki, enkrkki lkki lkki lkkn
Ppkn Kelas Ix Modul 2
K. hkcbckt Blnadafb nr`uck pkimksbdk tnreksuc blnadafb tnr`uck. Mbrb chks blnadafb tnr`uck klkdkh ibdkb-ibdkb lki mbtk- mbtkiyk tblkc lbpkcskcki lkrb, endkbicki lbfkdb lki rah rahnik nikn, nnalk nnalkkbkdkn. pnebcbrkiiyk ykif tnr`uck ]bstne pnebcbrkiiyk ykif tnrtutup Ibdkb-ibdkb lki mbtk-mbtkiyk tblkc lbpkcskckilkrb daughter, endkbicki lbfkdb lki lbke`bd lkrb hkrtk cnckykki rahkib, earkd lki `ulkykiykeksykrkckt btu snilbrbMnilnruif uituc enekcsk dibckki tbkkkb en blukbf ykbf cnykcbiki lki pnebcbrki eksykrkcktiykLkskr pne `nitucki `ucki cnykcbiki sncndaepac arkif, endkbicki hksbd eusykwkrkh lki cnsnpkcktki lkrb eksykrkcktsnilbrbLkskr pne`nituckiiyk klkdkh mbtk- mbtk/cnykcbiki pnrsnarkifki/sktu cndaepac blkc lbmbptkcki adnh infkrk, endkbicki adnheksykrkckt btu snilbrbLbmbptkcki adnh infkrk, pnifuksk infkrk ykifeutdkc hkrus lbbcutb adnh snduruh wkrfk eksykrkckt blkc hkiyk lb`nikrcki, endkbicki lb`utuhcki adnh snduruh wkrfk eksykrkcktHkiyk lb`utuhcki adnh pnifuksk infkrk uituc endkiffnifcki cncukskkiiykBsbiyk tblkc `nrsbgkt apnrksbaikdBsbiyk tnrlbrb lkrb tuitutki-tuitutki caicrnt lkiapnrksbaikd ykif `nrsbgkt cnrks]nikitbksk ` nrcne`kif snbrbif lnifki pnrcne`k ifki kspbrk sb, lkdke enwuoulckimbtk-mbtkiyk uituc hblup `nr`kifsk lkdke enimkpkb hkrckt lki ekrtk`kt cnekiusbkkinrtutup tnrhklkp pnebcbrki-pnebklti eksykki`ifykrk`pnebcbr. cnlulucki Zkimksbdk sn`kfkb blnadafb tnr`uck cntnr`uckki blnadafb Zkimksbdk enifkiluif ibdkb-ibdkb sn`kfkb `nrbcut ? -ibdkb lkskr 5 dbek sbdk pkimksbdk -ibdkb bistruenitkd 5 pniok`krki dn`bh dkiour lkrb ibdkb lkskr Zkimksbdk -ibdkb prkcsbs 5 rnkdbsksb ibdkb-ibdkb bistruenitkd lkdke suktu pnifkdkeki iyktk lkdke cnhblupki snhkrb-hkrb lkkkkkrn, “nmkrbkk = lbenisb, ykbtu ? -lbenisb Blnkdbsen 5 eninckicki `khwk ibdkb-ibdkb lkskr Zkimksbdk ykif `nrsbgkt sbstnektbs, rksbaikd lki eniynduruh btu pklk hkcbcktiyk`bkn. PENERAPAN PANCASILA DARI PERIODE KE PERIODE A. PERIODE ORDE LAMA Pada masa Orde Lama, kondisi politik dan keamanan dalam negeri mengalami kekacauan.
Presentasi berjudul: “A. PENERAPAN PANKASILA DARI WAKTU KE WAKTU A. PERIODE PEMERINTAHAN LAMA Pada masa Orde Lama, kondisi politik dan keamanan dalam negeri diliputi kekacauan.”— Transcript presentasi:
5 A. PENERAPAN PANKASILA DARI WAKTU KE WAKTU A. PERIODE KEPERLUAN LAMA Pada masa orde lama, kondisi politik dan keamanan dalam negeri mengalami kekacauan, dan kondisi sosial budaya didominasi oleh suasana peralihan masyarakat yang bebas. Masa orde lama merupakan masa pencarian penerapan pancasila, khususnya dalam sistem ketatanegaraan. Pada masa Orde Lama, Pancasila digunakan dalam berbagai bentuk. Ada tiga periode. – 1945-1950 – 1950-1959 – dan 1959-1966
7 2) Pemberontakan Darul Islam/TNI pimpinan Sekarmaji Marijan Kartosuwiryo. Pemberontakan ini ditandai dengan fakta bahwa pada tahun 1949 17 Agustus Kartosuwiryo mendirikan Negara Islam Indonesia (NII). Tujuan utama pendirian NII adalah untuk menggantikan Pancasila sebagai dasar negara dengan Syariat Islam. Upaya memadamkan pemberontakan ini memakan waktu lama. Kartosuwiryo dan para pengikutnya baru ditangkap pada tahun 1962. 4 Juni
Pancasila Untuk Dunia
8b. 1950-1959 Pada masa ini, Pancasila masih menjadi dasar negara, namun penerapannya lebih berorientasi pada ideologi liberal. Hal ini terlihat pada penerapan sila keempat, yang tidak lagi berdasarkan musyawarah mufakat, tetapi berdasarkan suara terbanyak (voting). Pada masa ini persatuan dan kesatuan ditentang secara serius oleh pemberontakan Republik Maluku Selatan (RMS), Pemerintah Revolusioner Republik Indonesia (PRRI) dan Persatuan Perjuangan Rakyat Semesta (Permesta) yang ingin memisahkan diri dari NKRI. Di bidang politik, demokrasi bernasib lebih baik ketika pada tahun 1955 pemilu dianggap paling demokratis. Namun karena adanya pemilu, anggota Seimas Konstituante tidak dapat menyusun UUD seperti yang diharapkan. Ini menyebabkan krisis politik, ekonomi dan keamanan, yang menyebabkan pemerintahan pada tahun 1959. mengeluarkan keputusan presiden membubarkan Majelis Konstituante, membatalkan 1950 Konstitusi Sementara dikembalikan pada tahun 1945. Konstitusi. periode, diarahkan pada Pancasila sebagai ideologi liberal, yang ternyata tidak menjamin stabilitas pemerintahan. C. Periode 1956-1965 Periode ini dikenal dengan periode demokrasi terpimpin. Demokrasi bukan pada kekuasaan rakyat untuk menjadi pemimpin nilai-nilai Pancasila, melainkan pada kekuasaan pribadi presiden.
9 Soekarno. Ada beberapa penyimpangan dalam penafsiran Pancasila dalam konstitusi. Hal ini membuat Soekarno menjadi otoriter, ia diangkat menjadi presiden seumur hidup dan gabungan antara nasionalis, agama dan komunis, yang sepertinya tidak pantas untuk NKRI. Terbukti terjadi kemerosotan moral pada sebagian masyarakat yang tidak lagi hidup selaras dengan nilai-nilai Pancasila dan berusaha mengganti Pancasila dengan ideologi lain. Selama periode ini pada tahun 1965 30 September terjadi pemberontakan PKI yang dipimpin oleh D.N. gema Tujuan dari pemberontakan ini adalah mengembalikan negara Soviet di Indonesia dan mengganti Pancasila dengan komunisme. Pemberontakan ini berhasil ditumpas dan semua pelakunya berhasil ditangkap dan dihukum sesuai perbuatannya.
10 Era demokrasi terpimpin di bawah kepemimpinan Presiden Soekarno mengalami pukulan telak ketika pada tahun 1965 30 September sebuah acara yang diduga diselenggarakan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI) terjadi. Pemberontakan PKI membawa akibat yang fatal bagi partai itu sendiri, yaitu tersingkirnya partai tersebut dari kancah politik Indonesia. Begitu pula dengan Presiden Sukarno yang merupakan pemimpin utama revolusi dan panglima angkatan bersenjata Indonesia, kekuasaannya berangsur-angsur berkurang bahkan disingkirkan dari kursi kepresidenan pada tahun 1967, sebelum akhirnya disingkirkan dari kancah politik nasional era pemerintahan dimulai setelah transisi singkat dari tahun 1966 hingga 1968 ketika Jenderal Suharto terpilih sebagai Presiden Republik Indonesia. Era yang kemudian dikenal dengan Orde Baru dengan konsep demokrasi Pancasila. Visi utama pemerintahan Orde Baru adalah melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsisten. konstitusi dalam segala aspek kehidupan masyarakat Indonesia. Dengan visi tersebut, Orde Baru menawarkan secercah harapan kepada masyarakat Indonesia, khususnya yang terlibat dalam transisi politik dari era demokrasi otoriter yang dipimpin oleh Presiden Soekarno ke era yang lebih demokratis. Harapan masyarakat tentu saja beralasan. Sebagai tokoh utama Orde Baru, Presiden Soeharto dipandang rakyat sebagai orang yang bisa memimpin bangsa ini keluar dari keterpurukan. Sebab, ia berhasil membubarkan PKI yang saat itu menjadi musuh utama negeri ini. Apalagi, ia berhasil membangun stabilitas keamanan di negeri ini dalam waktu yang relatif singkat setelah pemberontakan PKI. Itulah beberapa asumsi yang melandasi kepercayaan masyarakat terhadap pemerintahan Orde Baru di bawah Presiden Soeharto.
11. Harapan masyarakat tidak sepenuhnya terpenuhi. Karena pada kenyataannya tidak ada perubahan mendasar dalam kehidupan politik Indonesia. Orde Baru dan Orde Lama sebenarnya sama (sama-sama otoriter). Dalam perjalanan politik pemerintahan Orde Baru, kekuasaan presiden menjadi pusat dari seluruh proses politik di Indonesia. Presidensi adalah pengendali utama lembaga negara lainnya – baik suprastruktur (DPR, MPR, DPA, BPK dan MA) maupun infrastruktur (LSM, partai politik, dll). Selain itu, Presiden Soeharto memiliki banyak legitimasi yang tidak dimiliki orang lain, seperti Pemimpin Supersemar, Amanat MPR, Bapak Pembangunan dan Panglima ABRI. Dari uraian di atas dapat kita gambarkan bahwa pelaksanaan demokrasi Pancasila masih jauh dari harapan. Pelaksanaan nilai-nilai Pancasila yang murni dan konsisten hanya dijadikan alat politik penguasa. Kenyataan bahwa demokrasi Pancasila sama dengan kediktatoran
Materi Kelas 6 Sd: Kenapa Pancasila Dikatakan Tak Bersifat Utopis?
12 3. Masa Reformasi Pada masa Reformasi, penerapan Pancasila sebagai dasar negara dan pandangan hidup masyarakat terus menghadapi berbagai tantangan. Dalam pelaksanaan Pankasil, tidak ada lagi ancaman pemberontakan yang ingin mengganti Pankasil dengan ideologi lain, melainkan keadaan masyarakat yang diwarnai kehidupan bebas. Kebebasan yang mewarnai kehidupan masyarakat Indonesia saat ini banyak bentuknya, mulai dari kebebasan berbicara, berorganisasi, berekspresi, dan lain sebagainya. Di satu sisi kebebasan memiliki dampak negatif yang merugikan bangsa Indonesia sendiri. Banyak hal negatif
Pancasila bersifat integralistik, maksud ham bersifat universal, semua sila dalam pancasila bersifat, maksud pancasila sebagai dasar negara, pancasila bersifat universal, apa maksud dari ham bersifat universal, pancasila bersifat, jelaskan maksud dari software yang bersifat open source, maksud pancasila sebagai ideologi terbuka, maksud dari pancasila, jelaskan maksud dari pekerjaan kantor bersifat pelayanan, maksud lambang pancasila