Ludira Seta Tegese – Raden Sadewa (Shadewa) adalah putra dari Prabu Pandhu dan Dewi Madri. Pejuang Pandawa. Saudara kembar Raden Sadewa adalah Raden Nakula. Penampilan Nakula dan Sadewakmbar adalah saudara kembar dalam penampilan, suara, dan pakaian. Saat lahir, Raden Sadew kekasih Raden !angsen, ksatria Sadew dalam “aweratalun” (umiretawu). Ia memiliki tiga saudara laki-laki dan perempuan yaitu #$Prabu Puntadewa%. Raden Wrekudara &. Raden’anaka. Puntadewa Wrekudara ‘anaka Nakula dan Sadewa kadang-kadang disebut Pandawa dari kata kaki Pandhu dan kapan berarti putra Pandhu. Ia diasuh oleh Dewi Kunthi sejak masa mudanya. Raden Sadewa adalah petarung handal yang banyak puisinya. Karakternya jujur dan berbakti kepada kakak laki-lakinya. Pada masa pemerintahan Raden Mretani, ia marah kepada Sadewa (kisah lain disebut Ditya Sapulebu), maka Sadewa memberikannya kesatria dan memberitahu ji Pramanajati yang sakti sebelumnya. Dengan kesaktian ji Pramanajati, Raden Sadewa dapat bersaing dalam persaingan pria sejati yang sengit. Kata Dewi Srengginiwati, putra Prabu Hadawanganal, ratu di tepi laut. Kemudian ia melahirkan Sapeksa.+ng lak*n Sudamala Raden Sadewa yang dikaruniai “athara uru dapat menyembuhkan” athara Durga.” Athari” sangat diterima oleh Raden Sadewa.” Ethari Raden Sadewa memberinya nama Sudamala – yang artinya membersihkan kotoran. Dan dia menikah dengan Dewi Padapa, putri “Egawana Ambrapetra” sebelum Prangalas.
Dewi wara srikandi adalah putri raja drupada dari tempalare. Ketika putrinya remaja, dia mengajarkan hatinya kepada suaminya. tapi kemudian dia mengambil b*j* dari arjuna. hari del*k pahlawan wanita arjuna manah yang mengajar di rarasati selir arjuna terus datang dan mengajar manah di rarasati. Sebenarnya satu-satunya keinginan saya adalah saya bisa bertemu arjuna. Jadi jadilah pahlawan wanita. Ini membuat marah dewi Drupadi, sang istri dari raja Puntadewy, dan saudara dari srikandi mengatakan bahwa perbuatan srikandi itu baik.Dewi Wara Srikandi pertama kali dinikahkan oleh raja dengan Raja Jungkungmardea di negara Parangkubarja, sedangkan Ramanda, dewi srikandi Raja Drupada, tergoda untuk menerima, kemudian dewi wara srikandi terus menuntut raja arjuna, srikandi dibela oleh arjun dan jungkungmardea dan dibunuh oleh arjun.ten/aten srikandi menjadi aten/aten oleh laki-laki selama perang dan karena dipimpin oleh seorang putri Prajurit. Kini, perempuan yang berani berbicara hal-hal baik tentang bangsa Indonesia dipimpin oleh para pahlawan wanita. Pahlawan wanita adalah putri pelindung tanah Madukara, yang merupakan tanah Arjuna. Kata-kata pahlawan wanita itu menyenangkan untuk didengarkan dan penuh dengan senyuman yang indah. Ketika dia marah, dia takut pada siapa pun. Tokoh utama sang putri, yang suka marah saat ini, dengan cepat menjadi tenang. Sinyal ini
Ludira Seta Tegese
Memutuskan Jika Anda sangat marah, ada sinyal bahwa semua burung lapar untuk makan. Saat seorang sahabat tengah marah, bisa digambarkan dengan kata-kata boneka yang mudah dikagumi. Pada perang Baratayudha, Srikandi diangkat menjadi panglima musuh Bisma, dia menjadi panglima perang Kurawa hingga Bisma mati di tangannya. ‘ebulnaa bahwa dewi srikandi adalah putri seorang pendekar, dia berperang hanya dalam rutinitas perang, tetapi dalam perang baratayudha dia juga berperang sebagai prajurit.
Nguri Uri Boso Jawi Melestarikan Bahasa Jawa
Putra Prabu Pandhu dan Dewi Madrim. Satriya tersenyum pada Pandawa (adik laki-laki). Ia adalah satu-satunya saudara kekasih Raden Sadewa. Wujud Nakulalan Sadewa adalah kembaran. Kembar dalam penampilan suara dan pakaian. Di Timur, Raden Nakula adalah kekasih Raden Pinten, sedangkan Raden Sadewa adalah kekasih Raden !angsen. Kesatria Raden Nakula dalam Saw*jajar. Ada tiga bersaudara dari pihak ibu yaitu #$. Prabu Puntadewa %. Raden Wrekudara &.Raden ‘anaka. Puntadewa Wrekudara ‘anaka Nakula dan Sadewa kadang-kadang disebut Pandawa dari kata Pandhu dan hawa berarti putra dari Pandhu. Menurut Purwatarita, istri Raden Nakulu menikah dengan Dewi Srengganawati putra pertama dari “adhawanganal. Kar* Dewi Srengganawati” Raden Nakula memiliki seorang putra dari istrinya Dewi Srilanjung. Menurut surat Pustaja Raja, istri Raden Nakulu menikah dengan Dewi Suyati, putra Prabu Krakerat, ratu wuawuluangita. Nakula menikahi Dewi Suyati setelah mengalahkan +ndrakesatu. Dewi Suyati ini adalah anak dari Raden Nakulu dan Dewi Prama. kakak. pada akhir perang “haratayuda”, Raden Nakula dan Sadewa diperintahkan oleh Prabu Kresna untuk menyerah kepada Prabu Salya (2 pamannya) dengan keris. Perintah ini diberikan sampai Prabu Salya membuka hati dan meminta duel melawan Prabu Puntadewa. Sedemikian rupa sehingga dia dijuluki “haratayuda untuk Pandawa. Nakula adalah karakter dari Mahabharata. Nakula artinya 45, dia bisa mengendalikan dirinya sendiri 55.” Beat Seperti namanya, Nakula berasal dari *beat/*batan akibat tinnitus di “atara swi dewane tab ib. Satri adalah salah satu Pandawa dan memiliki saudara kembar bernama Sadewa.” eda kar* 6udhistiraWerkudara dan anaknya Nakula dan Sadewa lahir di Dewi Madrim. Ketika Pandhu Palastra Dewi Madrim berjuang melawan maut dan lahirlah bayi kembar ini dalam rahimnya yang terkoyak oleh keris. Raden Nakula adalah seorang pendekar ganda. Kembarannya adalah Raden Sadewa, juga dikenal sebagai Sahadewa. Sekar* adalah putra raja bayangan Pandhudewanat dan istrinya Dewi Madrim. Ketika mereka masih kecil/ilik Nakula disebut Pinten dan si kembar Sadewa. disebut !angsen. Apa nama asli tanaman yang bisa *memukul* Seperti nama Nakula dan Sadewa bijaksana tentang *memukul/* batan amraga satriya sakl*r*n adalah titisan kembar “athara. Dewa pengobatan angsa dan babi. Hal ini karena seluruh keluarga termasuk saudara dari ayah dan ibu yang sama yaitu Prabu Puntadewa Werkudar dan Rjuna. 7 Kelima prajurit itu dikenal sebagai Pandawa. Kekar*ne sangat setia dan berbakti kepada orang tuanya meskipun dia seorang ibu. Prabu Puntadewa Werkudara dan Rjuna adalah dari ibu Dewi Kunthi. Saat perang Baratayuda terjadi, Prabu Salya bergabung dengan Kuraw. Satu saudara satu mimpi*patiDhsh`hah yhkou teaju`m pkrh`m-pkrh`m oh`m punya temes skfk uthwh phdbh. Tuchdbhh`ho 6 htahfh, putrh, skwk, su`u, suth, ylmhh`mk` , jhyu, ahruth, phwh`h, shakrh`h, sk`du`m rkwut.htk 6 drkyh, mhckb, ah`hb ` hch, ohcju, prh`h, tyhs, whrdhyh.hwho 6 h`mmh, jhdh `, shckrh, shrkrh, rhmh.jhpho 6 jhph, sudhrah, sudhrak, rhah, yhyhbjh`yu 6 b, rh`hr, whr sk` du, tkrth, my, fhchjldbl 6 jckcud`bh, oua, dha, olpcl, fumuc, pe`mu`m, pu`mmu`mjuak 6 jh`thch, jhwh`h, juwh`h, jhsu`dhrh, fhmhd, ah`dbhch, prhthch, phrhtkwk, sktk, oksahjuth 6 hsurh, dh` ufh, de`hwh, dktyh, dkyu, rhseosh, yhosh, wkcdhch` 6 dech`mmu`m, mk` e`u, cur , ahrmh, ahrmh `h, slph`hdewh 6 hpshrh, hpshrk, jhtbhrh, dewhth , surh, byh`m, fhwhth, wkdhdhrhmhfhb 6 hstk, dkph, dwkph`mhh, dkrh `mhh, dkrh `mmh, dkrh , ohrtk , yhshme`k 6 hm `k, hpk, hpk, hhp `m, puye`mh`, re`h, uak, wkjkkre`m 6 geah`k, geae`m, fcktbe`m, ores`h, ch` mok`mkwho 6 ahtsurh, ak`h, ucha fhrh` 6 hswh, ohphc, oudh, turh`mmh, u`dbhoh`, whfko fe`e`m 6 hsah, hrh`, fefucuo, rua-rua, wewh`mk , tete`mer ohck 6 cepe`, `hrahdhohyh 6 ohdk , ohdyh, ckr, akajh, pe`dhb, pk`dbhoerks 6 gurkmh, gudrko, ohtmh, phtreaoetbeo 6 furks, ohpk, rewh`hrh, wch`hrh, wrereth 6 rhbhmmh, wreth`h, whd `h, yh`horhtl` 6 dbhtuchyh, oedbhtl`, purh, purkou`k`m 6 fe`hr, ohpurh`th, pkthch`h`m 6 fhcer, fhcu, ohou` m, prkyhch`mkt 6 hohsh, h ` thrkosh, hwh`m-hwh`m, jlah`thrh, dkrmh`thrh, memh`h, fuah`thrh, thwh`m, wkdko-wkdko, wkyhtk, wyhtchrh, 6 merhb merk`m, rlmh, shoktck` `m 6 ohrtkoh, shsh, shshdhrh, sudhah, thrh`mmh`h, wk`th`mahgh` 6 shrduch, skr`hah`uo 6 ohmh, ouokch, phosk, peoskahth, 6 eosk arkpht, `phet, “ mhc , slghahtk 6 h`thoh, `meahsk, chcks, chapus, chyl`, ce`h, aurud, phchstrh, sedhahykt 6 jh`moe, fkska, ou`hrph, oushwh`dbh, , wh`moeksuwurh 6 ohfuwurh , ohcloh, ohclo, ohwhrdk, ohwe`thr, ohl`h`m-l`h`m, olajuc, ol`dbh`m, ol`mhs, ol`thplahb 6 mrhbh, ph`tk, wksah , yhshphdu 6 grhb, gl `morhb, oere`mh`, phdudl`, suchyhph`hb 6 hstrh, jh`h, fephrk`m, `hrhgh, shrh, whrhstrhph`dkth 6 hfhr, dwkfhrh, ahw whhr` k 6 hpko, jegko, edk, e`dhbperh` m 6 yudh, furkt, chmh, pupub, rh`h, jrh`th yudhpk`ter 6 mu`h, cejdh, ckapht, whsks, wkdhmdh, wkdurh ‘yh
Rhtu 6 hfk, juak`th, juakphch, dbhtu, ohtl`m, `hrhdkph, `hrphtk, `hre`drh, `hreswhrh, `hth, rhfh, srk, srkjuphtkreajuch` 6, ghhshrdhrh, sk, moh, resk`tesk ` msu, wuch`sedkb 6 dbubokth, ok`mok`, rudbhtk`, rudbkth, su`mohwh, sushb, tkojrh, turkdbh, wkme`hsemhrh 6 er`hchdwh, fkh, fkh shaudrhethb 6sufh shaudrhb, thwhhh, schharh hsth 6 dhyk `th, dyhb, estrk, fuwkth, osuah, ret`h, rk`k, wh`kth, m`k`kth, wh`kth, wh`kth putrkwerub 6 h`l`, dwish, udh` k , upkosh , u`k`mh, wkoh`, wrkbwkghrh 6 ghtur, mu`ea, ughp, u`kwl`m 6 fhcah, fh`h, fh`ah, ah`u`msh, ah`nou, ` hrh
Yhkou `emesk teaju`m ohpkrkd shoh wh`ghbh` wh`dh`e, uthwh `mutbho-htbko teaju`me suphyh ahtbuo. Tuchdbhh`ho 6 ohjeb oeohreph`e oudu h`jhhh ph`h shr `jhohhhhhhhh shr -hph shrwh pepho (`mecau`e ch` pe`mhchah`e)jhtur 6 `meajhtk (`k`dhoj6 alghbhh) `mh` e ohyh oejl, pemhweh`e lrh oe`h dkghghbjreo jrho-jreo jh`fur dkh`mohtgh`mokr 6 `yh`gh`m pkokr ge`mokr 6 oe`ge`mk`m pkokr Deseajer 6 medbe`e suajer dl `me`m 6 dkphkdl yh oe`e `m (oe`mk`m)mhrwh 6 skmhrh`e `yhwhmedbh`m 6 dkmede`m ye` jhr ahdbh`mmechs 6 ecl ye` o m h dkchsmerh`m 6 semre wks hrh `m-hrh`mmuru dkmumu ch` dktkrufh`uhrk 6 bufh` sebhrk-bhrk fhoh 6 hph sk`m dkohfoe 6 dkhfoe ‘dkhfo 6 dkhfoe’ dkhfoe ‘dkhfo 6 `moht `moht ajhod`bloud` 6 scoute dkuth`morkokc 6 oerk k`m skokcoupk`m 6 ohou tur `fepkpk`moupcuo 6 ohou tur `yeapcuooursk 6 au`mour h`mml`tuah`e `mkska eah` aeosh aetuahrh-ahr 6 aetuahrh-wh m wks tuwhpkrk`m 6 detik kamu ` akrk`mprhwh` 6 ye` pephrh(cu`mh) k`m Whyhb hwh`sepub 6 sejdh`e hapubseahb
Tembung tegese, misuwur tegese, manah tegese, pawiyatan tegese, gegayuhan tegese, mituhu tegese, ludira, wasis tegese, ludira husada, seta, tegese tembang, tegese