News

Kota Di Madura

×

Kota Di Madura

Share this article

Kota Di Madura – Pulau Madura atau disebut juga pulau garam saat ini masuk dalam wilayah administrasi Provinsi Jawa Timur. Terdapat empat kabupaten di pulau tersebut, yaitu Kabupaten Bangkalan, Kabupaten Sampang, Kabupaten Pemekasan, dan Kabupaten Sumenep. Selain pulau induk juga terdapat pulau Kangean di sebelah timur dengan total 126 pulau. Orang Madura tinggal di Pulau Madura, salah satu suku bangsa terpadat di Indonesia, dengan sekitar 13,6 juta jiwa. Selain di pulau utama, orang Madura juga banyak mendiami bagian timur Jawa Timur yang biasa dikenal dengan kawasan Tapal Kuda, mulai dari Pasuruan hingga utara Banyuwangi. Di wilayah Jawa Timur lainnya, suku Madura juga dapat ditemukan di Situbondo, Bondowoso, sebelah timur Probolinggo, Jember, sebelah utara Surabaya dan sebagian Malang. Pada masa Orde Baru, banyak orang Madura yang dikirim ke Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Papua sebagai bagian dari program transplantasi. Sehingga suku dan marga Madura saat ini dapat dijumpai hampir di seluruh wilayah Indonesia.

Madura adalah bagian dari provinsi Jawa Timur (Jawa Timur) yang selalu tersedia untuk percakapan. Tidak hanya kemampuan budaya dan dimensi kehidupan manusia, tetapi juga aspek strategis terkait masa depan rezim Madura. Salah satunya adalah pemekaran provinsi Madura yang pembicaraannya mulai gencar sejak tahun 2001. Pembicaraan pemekaran provinsi Madura naik turun dan mulai gencar kembali di pertengahan tahun 2015. Ibarat salju, perbincangan tentang berdirinya Provinsi Madura saat ini mulai berkisah sama di beberapa bagian provinsi Jawa, salah satunya di timur, hingga terutama wilayah kuda (dari Pasuruan hingga Banyuwangi). yang memiliki ikatan sosial dan sejarah dengan Madura. Sementara itu, pemerintah pusat melalui Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) menangguhkan atau menangguhkan sementara keputusan perluasan kebijakan daerah mandiri (DOB) baru untuk mencapai rencana besar pelaksanaan perencanaan daerah hingga 2025. Padahal, Komisi II Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) berpendapat bahwa kawasan perbatasan merupakan kawasan atau tujuan pertama pemekaran. Pasalnya, sampai saat ini di daerah perbatasan, khususnya di bagian timur Indonesia, seperti Papua, masyarakatnya masih agak jauh dari tata cara hidup yang terhormat. Oleh karena itu, sistem perluasan wilayah mampu meningkatkan kesejahteraan rakyatnya.

Kota Di Madura

Pada tahun 2016, sebanyak 201 rekomendasi DOB telah diajukan. Dari jumlah tersebut, 87 daerah otonom baru dibentuk pada masa pemerintahan Presiden Susilo Bambang Yudoyono (SBY)-Boediono, dan 114 daerah otonom lainnya dibentuk pada masa pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla. Sejak diberlakukannya otonomi daerah pada tahun 1999, hingga saat ini Indonesia memiliki sedikitnya 34 provinsi, 416 pemerintahan, dan 98 kota.Mewujudkan daerah baru yang mandiri tidaklah mudah. Berdasarkan UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Provinsi dan PP Nomor 78 Tahun 2007 tentang Tata Cara Pembentukan, Pengakhiran, dan Penggabungan Provinsi yang menyebutkan bahwa perlunya provinsi baru harus ada lima pemerintahan atau susunan kotamadya. Namun, hanya ada empat kabupaten di Madura. Melihat situasi tersebut, Madura membutuhkan satu kabupaten atau kota lain untuk memenuhi kebutuhan sumber daya daerah guna mewujudkan Provinsi Madura. Namun, kebutuhan sumber daya lokal tersebut harus didukung oleh keputusan pimpinan DPRD, keputusan gubernur, dan rekomendasi menteri. Oleh karena itu, masalah utama dalam pembentukan Provinsi Madura adalah untuk memulai sebuah kabupaten atau kota.

Baca Juga  Hakikat Berdirinya Budi Utomo Pada Tanggal 20 Mei 1908 Adalah

Tak Ditemui Walkot, Massa Madura Paksa Masuk Balai Kota Surabaya

Pada tahun 2017, diupayakan untuk mengajukan uji materi undang-undang nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah ke Mahkamah Konstitusi. Para Pemohon memiliki beberapa pimpinan daerah yaitu Gubernur Bangkalan Muhammad Makmun, Wakil Gubernur Sampang Fadilah Budiono, Gubernur Pamekasan Achmad Syafii, dan Gubernur Sumenep Busyro Karim sebagai Pemohon I. Selain itu, Pemohon I juga telah diangkat menjadi Ketua Konstituen Wakil Konstituante. Rakyat. (DPRD) dari beberapa provinsi yakni Ketua DPRD Kabupaten Bangkalan Imron Rosyadi, Ketua DPRD Kabupaten Sampang Imam Ubaidillah, Ketua DPRD Kabupaten Pamekasan Halili, dan Ketua DPRD Kabupaten Sumenep Herman Dali Kusuma. Kandidat II Ketua Umum Federasi Ulama Madura (AUMA) Ali Karrar Shinhaji, Sekjen Pesantren Ulama Madura (Bassra) Nurudin A Rachman, dan Ketua Umum PNP3M Achmad Zaini . Namun, Mahkamah Konstitusi menolak putusan uji materi Pasal 34 ayat (2) huruf d dan Pasal 35 ayat (4) huruf UU No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (UU Pemda) yang memiliki syarat untuk membentuk provinsi, minimal harus ada lima provinsi/kota.

Secara teknis, menurut konstitusi, Madura saat ini belum memenuhi syarat sebagai provinsi karena belum memenuhi syarat memiliki 5 kabupaten/kota di pulau itu. Namun, dari persoalan dasar sosial, budaya, kependudukan dan geografis, ekonomi dan kewilayahan, Madura layak dipertimbangkan lebih lanjut untuk dimekarkan menjadi daerah otonomi baru (DOB) di tingkat provinsi. … pergi ke tujuan itu lagi? Ikuti tour keliling Madura, artinya tidak ada yang mustahil di Pulau Garam…

Sebelumnya saya belum pernah ke Madura. Jadi mengenal sedikit lebih dalam tentang Madura. Tapi kali ini saya akan review Madura lain yang belum saya review.

Berhubung perjalanan ini dilakukan dengan membonceng sepeda motor bersama istri saya, maka sepeda motor tersebut setidaknya harus dalam keadaan baik. Jadi, sebelum saya berangkat ke motor, saya servis dulu, pasang ban yang terlihat gundul, aki, dan yang paling penting saya servis mesin.

Baca Juga  Gambar Pola Lantai Zigzag

Cari Smk Swasta Perawat Hafidz Quran Di Madura

Untuk mulai melintasi Jembatan Suramadu melintasi Selat Madura. Menyeberangi jembatan, sepeda motor gratis. Dari satu ujung jembatan di sisi Surabaya ke ujung lainnya di sisi Bangkalan, hanya membutuhkan waktu 10 menit untuk menyeberanginya (5.438 meter). Jembatan Suramadu mulai beroperasi pada 9 Juni 2009.

Setelah bertemu pertigaan, saya ambil jalan kiri menuju Kota Bangkalan. Kemudian mampir ke Pusat Nasi Bebek Sinjay di Jalan Ketengan untuk mencicipi kelezatan bebek goreng dengan sambal yang bakal bikin ngakak. Menu yang ada hanya satu yaitu menu lengkap, sepiring nasi, sepotong bebek, lalapan dan sedikit kuah mangga beserta segelas es teh manis. Harga sahamnya 28 ribu rupiah, pokoknya tolong rekomendasikan saya.

Berbekal Google Maps, hotel yang rencananya akan kami tempati ini sangat mudah ditemukan, terletak di dekat Alun-alun Bangkalan, tepatnya di Jalan HOS. Cokroaminoto No. 21. Hotel Rose indah, bersih dan luas dengan pelayanan yang ramah. Meskipun kami memilih yang standar, kami memiliki kamar yang besar dan lengkap. Harganya juga masuk akal.

Fokus sore dan malam mengunjungi Masjid M. Kholil, Masjid Raya Bangkalan, Alun-alun dan kuliner enak di kafe Bima N Zain.

Safari Anies Di Madura Ditolak Taretan Aswaja Madura Bersatu Anti Radikalisme, Karena Bawa Misi Politik Identitas

Khusus ke Masjid M. Kholil untuk Sholat Maghrib disertai perjalanan mengunjungi Pesantren M. Kholil Alim Ulama Madura yang berada di depan selatan masjid ini.

Beliau adalah Ulama Karismatik Agung Pulau Madura yang bernama Al-‘Alim al-‘Allamah ash-Shaykh Haji Muhammad Kholil bin Abdul Lathif Basyaiban al-Bangkalani al-Maduri al-Jawi ash-Syafi’i atau ris yang lebih dikenal dengan Syaikhona . Kholil atau Syekh Kholil.

Syeikh Kholil lahir di Kemayoran, Bangkalan pada tahun 1820 dan meninggal di Martajasah, Bangkalan pada tahun 1925. Syaikhona Kholil juga dikenal sebagai Waliyullah yang karamahnya dikenal oleh masyarakat Madura.

Untuk hari berikutnya tujuan kita tinggal dua yaitu Bukit Kapur Jadih dan Aer Mata Ibu Arosbaya lalu pindah ke Sampang. Tapi sebelum itu, kami melakukan Subuhan di Masjid Raya dan senam singkat di Taman Paseban, Alun-alun Bangkalan.

Review Taman Adipura Sumenep Yang Indah

Setelah sarapan yang disediakan pihak hotel, kami menuju Bukit Kapur Jadih, sekitar 6 kilometer dari desa tersebut. Saya kehilangan sedikit untuk kesenangan percakapan, efeknya jauh jangkauannya. Tapi alhamdulillah, kami bisa menyusuri jalan-jalan kecil di kota itu dan akhirnya menemukan kawasan Bukit Jadih.

Karena hanya ada beberapa tamu, kami datang berdua dan dua lainnya. Jadi total hanya empat orang. Di TKP, petugas loket mendatangi saya karena tadi kami lewat tanpa tiket. Bahkan, pos tersebut terlihat kosong tanpa penjaga. Sebelumnya, saya merasa mendengar seseorang memanggil sedikit tetapi tidak terdengar karena saya memakai helm tertutup. Tiket parkir untuk dua entri 10 mil. Lalu petugas kompi lain mengeluarkan tiket masuk Telaga Biru/Goa Pote @ 5 km.

Baca Juga  Tangga Nada Yang Sering Digunakan Dalam Musik Tradisional Adalah

Jalan menuju ke sana buruk, karena truk yang membawa batu kapur yang digali dari daerah terdekat terus melintas.

Di awal masuk, kita disuguhi bukit-bukit kapur, galian-galian kuno, yang berbentuk karya seni. Padahal dulunya mengambil batu kapur dari bukit yang dipotong. Memang keindahannya sayang untuk tidak mati.

Pulau Madura Pulau Garam Indonesia

Dekat Blue Lake di dekat tempat pertama. Saat kemarau, suasananya sangat berbeda, lebih dari yang diperkirakan, tidak seperti media sosial (Instagram, dll). Air danaunya tidak biru sama sekali. Film hanya duduk di sana. Meski tidak kering, rasanya sangat enak, airnya penuh dengan warna hijau kehijauan. Sehingga rakit dapat membawa pengunjung dari perbatasan ke pusat dan kembali.

Selama musim kemarau, semuanya mengering. Pada mulanya ada dua telaga yang disatukan oleh air, telaga biru dan goa pot. Kedua kawasan itu kini bisa dilalui sepeda motor karena dasar danaunya kering.

Penggalian kuno ini luar biasa. Kita bisa naik turun bukit, menyusuri jalan setapak batu kapur atau menaiki tangga jebakan yang dirancang dengan indah. Terakhir, kawasan Bukit Jadih layak untuk dikunjungi.

Usai explore Jadih, kami kembali ke hotel untuk beristirahat, mengemasi barang-barang untuk persiapan check in dan melanjutkan perjalanan ke Pemakaman (Kuburan) Aer Mata Ebu Aermata, Kecamatan Arosbaya, Kabupaten Bangkalan, Pulau Madura. Dari Bangkalan jaraknya sekitar 10 km.

Pegadaian Ubah Seluruh Outlet Di Madura Dari Konvensional Jadi Syariah

Sebelum sampai di Aermata, kami makan siang di dekat perempatan sebelah kanan (jalan sebelum Pasar Bunten). Ada depot yang menawarkan tom yam, nasi lemak, dan sop buntut. Daftar ini sangat langka, apalagi di kota kecil seperti ini. Ternyata pemiliknya adalah seorang pria yang bekerja di industri makanan di Malaysia. Oh tidak heran. Makanannya kelas satu, menggugah selera, dan harganya masuk akal.

Dari gerbang

Kota di pulau madura, pantai di madura, hotel di madura, hotel di sampang madura, hotel di sumenep madura, wisata pantai di madura, kota madura, penginapan di bangkalan madura, hotel di pamekasan madura, hotel di bangkalan madura, hotel murah di madura, hotel di kota sampang madura