Kopi Sepa, Beber Sejarah Perjuangan lewat Film
Kisahkan Pengabdian Pengawal Jenderal Soedirman

Kopi Sepa. Komunitas pencinta sejarah Pacitan ini semula beranggotakan enam orang dari berbagai kalangan. Terbentuk 2018 silam, komunitas ini mengawali lahirnya kumpulan pencinta sejarah di Kota Seribu Samudra.
____________________
SRI MULYANI, Pacitan, Jawa Pos Radar Pacitan
FILM menjadi cara Kopi Sepa mengisahkan sejarah tanpa kesan membosankan. Ikhtiar itulah yang mengilhami komunitas ini memproduksi film berjudul Roto Suwarno, Sang Penunjuk Jalan.
Film berdurasi 30 menit itu mengisahkan kepahlawanan sosok pengawal Jenderal Soedirman. Selain menjadi kurir dan penunjuk jalan perang gerilya di Pacitan, Roto Suwarno mendirikan monumen Sang Panglima Besar di Pakis Baru, Nawangan. Namun, tak banyak yang mengenali sosok pengawal loyal tersebut. ‘’Awalnya, yang mau difilmkan Jenderal Soedirman. Tapi waktu studi pustaka justru menemukan tokoh ini,’’ cerita Herlina Savitri, ketua Kopi Sepa.
Film yang diproduksi 2016 silam itu dikontrak Direktorat Sejarah Kemendikbud. Produksi komunitas sejarah ini tergolong film pendidikan, bukan komersial. ‘’Proses syutingnya kami melibatkan pelajar sekolah menengah,’’ terangnya.
Lina -sapaan Herlina Savitri- punya alasan menggandeng pelajar dalam pembuatan film sejarah yang mengangkat pahlawan dari Pacitan tersebut. Dia berharap, anak muda yang dijadikan aktor bisa menjiwai sekaligus mendalami sejarah yang dikisahkan. ‘’Bagaimana kelak menjadi seseorang yang bermanfaat bagi bangsa dan negara,’’ ujarnya.
Sejak awal terbentuk, komunitas ini berprinsip sejarah harus disampaikan dengan cara semenarik mungkin. Ketika sudah muncul ketertarikan, otomatis terlahir kepedulian. Kini, Kopi Sepa beranggotakan 15 orang. Komunitas ini juga getol menggandeng budayawan untuk menambah wawasan sejarah. ‘’Karena belajar sejarah itu tidak cukup hanya dari buku. Kita juga perlu narasumber. Komunitas ini terbuka untuk siapa saja,’’ jelas Lina. *** (fin/c1)