Kecimpring Teh Dijieunna Tina – Ukuran pratinjau ini: 800 × 571 piksel. Resolusi lain: 320 × 229 piksel 640 × 457 piksel | 1, 024 × 731 piksel | 1, 280 × 914 piksel | 2.560 × 1.828 piksel 3, 188 × 2, 277 piksel.

Rempeyek cabai rawit atau pasta cabai rawit merupakan lauk dari golongan gorengan, terbuat dari tepung beras dan potongan cabai rawit.

Kecimpring Teh Dijieunna Tina

Rempeyek atau peyek cengek adalah sejenis makanan utuh yang termasuk dalam kelompok buruk, terbuat dari tepung beras dan cengek untuk mendapatkan sepotong.

Jon B Sunda

Bahasa Indonesia: Rempeyek cabe rawit atau cabe rawit serpih adalah sejenis lauk dari golongan gorengan, terbuat dari tepung beras dan serpih cabe rawit.

Bahasa Sunda: Rempêyek atau pêyek cengek adalah jenis makanan utuh yang termasuk dalam kelompok buruk, terbuat dari tepung beras dan cengek untuk mendapatkan sepotong.

File ini berisi informasi tambahan seperti metadata Exif yang mungkin ditambahkan oleh kamera digital, pemindai, atau program perangkat lunak yang digunakan untuk membuat atau mendigitalkannya. Jika file telah dimodifikasi dari keadaan aslinya, beberapa informasi seperti stempel waktu mungkin tidak sepenuhnya mencerminkan file aslinya. Stempel waktu hanya seakurat jam pada kamera, dan mungkin tidak sepenuhnya akurat. Kupat merupakan produk makanan laut khas Asia Tenggara yang terbuat dari bahan pokok nasi yang dibungkus dengan anyaman janur. Kupat biasanya ditemukan pada Idul Fitri ketika umat Islam merayakan akhir Ramadhan.

Produk yang umum menggunakan kupt antara lain kupt tahu, lotek (nda), Grabag (Magelang), kupt glabet (Tegal), coto Makassar, dan gado-gado (Betawi). Kupat biasanya digunakan untuk makan sate, meskipun lebih umum di lontong. Selain di Indonesia, kupat juga tersedia di Malaysia, Brunei, dan Singapura. Di Filipina juga terdapat bugnoy yang hampir mirip dengan kupat namun menggunakan pola tenun yang berbeda

Baca Juga  Hari Kelahiran Budi Utomo Ditetapkan Sebagai Hari

Naha Kurung Heulang Teh Dijieunna Tina Besi Jeung Kawat​

Bentuk kupat biasanya persegi atau sejajar tetapi masih banyak jenis kupat lainnya dengan pola anyaman yang beragam. Bahan yang digunakan untuk membuat kupat perlu dipilih yang berkualitas baik dan panjang, tidak terlalu kecil dan tidak terlalu tua.

Di beberapa tempat di Pulau Jawa, kupat sering digantungkan di atas (lawang) pintu rumah sebagai jimat. Masyarakat daerah itu masih memegang tradisi tidak melakukan kupat pada hari biasa, yang pada saat itu kupat dilakukan pada hari raya Idul Fitri selama seminggu penuh. Di beberapa tempat di Pulau Jawa juga ada masyarakat yang melakukan kupat hanya pada hari setelah lebaran, atau kadang disebut “hari kupat”. Di Pulau Bali, kupt (Bali: kipat) sering dijadikan sebagai persembahan dalam upacara adat.