News

Fungsi Sanitasi Dalam Pemeliharaan Jangkrik Adalah

×

Fungsi Sanitasi Dalam Pemeliharaan Jangkrik Adalah

Share this article

Fungsi Sanitasi Dalam Pemeliharaan Jangkrik Adalah – Pengumuman Penting Pemeliharaan Server Terjadwal (GMT) Minggu, 26 Juni, 02:00. M. sampai jam 8:00 pagi. M. . Situs akan ditutup pada jam yang ditentukan!

D. Pemeliharaan a. Sanitasi Sanitasi sangat penting dalam pengelolaan peternakan jangkrik. Sebaiknya kandang dibersihkan dan ditutup dengan lumpur sawah sebelum memasukkan jangkrik ke dalam kandang untuk menghindari adanya zat atau racun yang terkandung dalam bahan kandang. Masing-masing kaki kandang dimasukkan ke dalam tabung berisi air untuk mencegah hama. B. Pengendalian Penyakit: Yang sehat dipilih untuk perluasan dan dipisahkan dari pasien. Pakan ternak sebaiknya dihindari karena dapat menjadi sumber penyakit. Kandangnya tetap lembab tetapi tidak basah. Kandang yang basah dapat menimbulkan penyakit. C. Perawatan Hewan Buatlah kandang semirip mungkin dengan lingkungan alaminya yaitu lembab dan gelap, dengan nutrisi yang cukup untuk memenuhi kebutuhannya. D. Kedelai, nasi utuh, dan jagung kering giling diberikan saat memberi makan anakan berumur 1 sampai 10 hari. Setelah tahap ini, sayuran bisa diberikan kepada anakan. Jangkrik yang dikawinkan dapat diberi pakan sawi, wortel, jagung, kacang tanah, daun singkong atau timun karena mempunyai kandungan air yang tinggi. Pakan diberikan secara ad libitum untuk mencegah jangkrik menjadi kanibal akibat kekurangan pangan. Sumber: Dokumen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Nasional Gambar 3.13. Pakan jangkrik. ke. Pemeliharaan kandang : Air pada wadah di kaki kandang harus diganti setiap 2 hari sekali dan kelembaban kandang harus dijaga. F. Lokasi : Tempat budidaya jangkrik hendaknya tenang, teduh dan mempunyai Kerajinan 93.

Fungsi Sanitasi Dalam Pemeliharaan Jangkrik Adalah

Sirkulasi udara yang baik. Selain itu, lokasi kandang harus jauh dari sumber kebisingan seperti pasar dan jalan raya, serta tidak terkena sinar matahari langsung atau berlebihan. G. Hama dan Penyakit Jangkrik jarang sekali terserang penyakit. Penyakit seringkali timbul akibat jamur yang menempel pada daun. Hama yang biasa mengganggu jangkrik adalah semut atau serangga kecil, tikus, kadal, katak dan ular. H. Penyediaan vaksin dan obat-obatan Hama dan penyakit saat ini dapat dikendalikan secara preventif. Penyakit jangkrik bisa diminimalisir. Oleh karena itu, tidak diperlukan pengobatan dan vaksinasi. SAYA. Panen: Peternak jangkrik dapat memperoleh dua produk utama yang mempunyai nilai ekonomi yang sama yaitu telur dan jangkrik dewasa. Telur dan jangkrik dewasa bisa dijual ke peternak lain. Jangkrik dewasa dimanfaatkan sebagai makanan burung dan ikan serta sebagai bahan pembuatan tepung jangkrik. Telur yang diletakkan induk di pasir atau di tanah disaring dan ditempatkan di lingkungan kain basah. 1 sendok teh telur bisa ditaruh di setiap lapisan popok basah. Jangkrik dewasa yang berumur 40-55 hari atau 55-70 hari (yang tubuhnya baru mulai tumbuh sayap) ditangkap dengan tangan dan ditempatkan di tempat penampungan untuk dijual. Perhatian Keselamatan Kerja! Dalam proses praktis beternak hewan liar, Anda perlu memahami prosedur keselamatan di tempat kerja. Kiat-kiat berikut harus diingat ketika melakukan budidaya satwa liar. 1. Kenakan pakaian kerja, masker, sarung tangan, kacamata dan pelindung kepala untuk mencegah penyerapan zat-zat yang dapat mencemari atau membahayakan Anda. 2. Mintalah bimbingan dan pengawasan dari guru/orang dewasa mengenai penggunaan benda tajam. 3. Mencuci tangan dengan sabun setelah melakukan kegiatan beternak. 94 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2

Baca Juga  Ciri Makhluk Hidup Bernapas Ditunjukkan Pada Pernyataan

Bab 3 Kelas 8

Tugas 4 Kerja kelompok 1. Merancang rencana kegiatan peternakan satwa liar sesuai dengan potensi daerah. 2. Gunakan informasi yang diperoleh dari observasi dan wawancara atau berdasarkan hasil telaah sumber/buku referensi yang diperoleh. 3. Membuat jadwal pelaksanaan kegiatan dan pembagian tugas. 4. Mempersiapkan alat dan bahan dengan baik sesuai rencana. 5. Latih setiap fase penerapan. 6. Melakukan pengamatan yang baik dan cermat. 7. Mengambil foto pada setiap tahapan acara. 8. Mampu membuat laporan harapan mengenai kegiatan peternakan. Catatan: Sebelum memulai praktek peternakan satwa liar, terlebih dahulu disajikan Tugas 1-3. Buatlah ulasan dari masukan yang diberikan! LEMBAR KERJA-4 (LK-4) Nama Kelompok : Nama Anggota : Kelas : Laporan Praktikum Pemeliharaan Hewan Harapan 1. Perencanaan Menentukan jenis pemeliharaan hewan harapan, membuat kalender acara dan mengatur kebutuhan dan kebutuhan individu. tugas. 2. Persiapan alat dan bahan 3. Proses pembuatan wadah budidaya 4. Evaluasi kegiatan Artesanía 95

LEMBAR KERJA-5 (LK-5) Nama Kelompok: Nama Anggota: Kelas: Kegiatan Pembibitan Program Pemeliharaan Hewan Harapan Pemeliharaan Hewan Harapan:……………………………. NO Jenis kegiatan 1. Minggu Persiapan Kandang 12345678 2. Persiapan dan seleksi benih 3 Pemberian pakan 4 Pemantauan pertumbuhan 5 Observasi penyakit WORKSHOP-6 (LK-6) Nama kelompok: Nama anggota: Kelas: Observasi container Pemuliaan hewan harapan Pemeliharaan hewan harapan: … ……………………… Sejarah : …………………………….. .. . … . ….. No Objek Pengamatan Konservasi Informasi habitat alami 1. Suhu 2. Kelembaban 3. Makanan 4. Hama 96 Kelas VIII SMP/MTs Periode 2

E. Refleksi Kelompok Berpikir Anda telah menerapkan praktik beternak hewan pengharapan. Bagaimana hasilnya? Apakah kelompok Anda melakukan kegiatan dengan baik? Evaluasi Kelompok Ternak Umut. Lengkapi lembar kerja di bawah ini dengan mengisi tabelnya. Beri tanda centang () pada jawaban Anda dan tambahkan alasannya. Uraian Baik Diterima Buruk Alasan Pengamatan Perencanaan Persiapan Pelaksanaan Laporan Evaluasi Kerjasama Disiplin Tanggung Jawab Tulislah kesimpulan berdasarkan pemikiran sebelumnya: ……………………………. ….. …………………………………. .. ….. .. …………………………………. …….. …. ……………….. ……….. …. ……………………… …. …………… ……………….. …………………… ………… …. ….. …………………… ….. ………….. … ……………….. …… …… …………. . … …………………… ……. . ……. …….. …. …………………………. …. Kerajinan Tangan 97

Baca Juga  Mengapa Desain Produk Terdahulu Perlu Dibuat Pada Tahap Perencanaan Produksi

Refleksi diri Pikirkanlah dan tulislah pada selembar kertas! Saat Anda belajar mengevaluasi peternakan, ungkapkan manfaat yang Anda rasakan dalam bidang berikut. • Keanekaragaman produk peternakan di Indonesia dan wilayahnya. • Gunakan sumber bacaan/referensi dalam penilaian budidaya satwa liar bersama kelompok Anda. • Kesulitan yang dihadapi dalam pencarian informasi dan observasi. • Pengalaman dalam produksi produk budidaya satwa liar, mulai dari perencanaan, penyiapan, pengolahan dan pemasaran/penggunaan produk budidaya. • Memperoleh/merasa belajar sebagai individu. F. Rangkuman 1. Ternak adalah hewan peliharaan yang kehidupannya diatur dan diawasi oleh manusia, terutama yang dipelihara dengan tujuan memperoleh produk dan jasa untuk kepentingan kehidupan manusia. 2. Hewan harapan adalah hewan yang diberi makan/dipelihara atau hewan selain hewan yang diharapkan jika dipelihara dapat menghasilkan bahan dan jasa seperti peternakan. Contoh hewan yang menjanjikan antara lain jangkrik, cacing, lebah, burung (puyuh, ayam hutan), reptilia (ular, buaya, iguana), ikan arwana, banteng, rusa, dan anoa. 3. Sarana produksi peternakan satwa liar perlu memperhatikan benih, pakan, obat-obatan, air dan kandang. 4. Saya berharap teknik peternakan meliputi pemeliharaan kandang, pemilihan benih, pemberian pakan, pencegahan hama dan penyakit. 98 Kelas VIII SMP/MTs Semester 2

Ilmu Budidaya Peternakan Indonesia: Budidaya Ternak Jangkrik

IV Peta materi transformasi bahan makanan setengah jadi dari biji-bijian, kacang-kacangan, dan umbi-umbian menjadi makanan khas daerah Pemahaman jenis teknik Tahapan (fitur) Pengolahan Pengolahan Keselamatan di tempat kerja (proses) Perencanaan pelaksanaan (Evaluasi alat, bahan, (persyaratan dan proses produksi) dan ide/konsep Penyajian dan evaluasi pengemasan Tujuan pembelajaran Setelah mempelajari Bagian IV, siswa akan mampu: 1. Menyampaikan pendapat tentang pengertian makanan khas daerah serta ragam, jenis dan manfaat produk makanan tersebut. makanan khas yang berasal dari biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian makanan lokal, sebagai wujud rasa bangga dan wujud rasa syukur kepada Tuhan dan Bangsa Indonesia 2. Mendeskripsikan jenis, manfaat dan teknik bahan makanan setengah jadi yang berasal dari biji-bijian dan bahan-bahannya proses pengolahan kacang-kacangan dan umbi-umbian menjadi makanan khas daerah berdasarkan rasa ingin tahu dan kepedulian terhadap lingkungan; 3. Merancang pembuatan produk pangan olahan dari pangan setengah jadi seperti biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian pada pangan khas daerah, berdasarkan ide orisinal dan jujur. Dengan dirinya sendiri; dan 4. menciptakan, menguji dan melaksanakan pekerjaan pengolahan pangan khas daerah dari pangan setengah jadi seperti biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian, dengan disiplin dan tanggung jawab, berdasarkan teknik dan prosedur yang tepat. 100 Peta materi IV

Baca Juga  10 Dolar Berapa Rupiah

BAB Transformasi Bahan Makanan Setengah Jadi dari Biji-bijian, Buah Kering, IV dan Umbi-umbian Menjadi Makanan Khas Daerah Sumber : Dokumen Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Gambar 4.1. Makanan khas lokal dari makanan setengah jadi seperti biji-bijian, kacang-kacangan dan umbi-umbian Tugas 1 Perhatikan gambar di atas! Bahan utama apa yang digunakan dan dari mana makanan tersebut berasal? 101

Macam-macam olahan makanan pada Gambar 4.1 yaitu kue, mie, dan keripik merupakan produk yang dibuat dari bahan dasar setengah jadi. Kita patut mensyukuri kecerdikan masyarakat Indonesia dalam mengolah berbagai produk pangan setengah jadi dari biji-bijian dan umbi-umbian sebagai anugerah dari Tuhan. Keterampilan kreatif kita dapat membantu kita mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keuangan keluarga kita. Indonesia dikenal sebagai salah satu pusat jajanan dunia, dengan beragam bentuk, rasa, dan teknik pengolahan yang masing-masing memiliki ciri khas tersendiri. Hal ini tentunya perlu kita pertahankan dan tingkatkan kreativitas dalam pengolahan produk pangan baik dari bahan dasar setengah jadi maupun dari bahan bakunya sendiri. Salah satu sektor yang sangat penting untuk dikembangkan dalam rangka mendukung pembangunan pertanian adalah industri pengolahan hasil pertanian (industri makanan). Perkembangan industri pangan diharapkan dapat memberikan nilai tambah terhadap produk pertanian, membuka lapangan kerja, menyediakan sumber devisa negara, dan juga menawarkan variasi produk pangan yang semakin beragam. Pengolahan pangan dengan memperhatikan gizi dan keawetannya erat kaitannya dengan pemenuhan gizi masyarakat. Permintaan industri pangan terhadap produk olahan menunjukkan tren yang meningkat baik di pasar domestik maupun internasional. Hal ini tidak hanya disebabkan oleh peningkatan kuantitatif populasi dunia, tetapi juga peningkatan kualitatif dalam kesejahteraan penduduk, yang menyebabkan peningkatan kebutuhan akan pangan yang bergizi dan beragam. Sejalan dengan itu, pengembangan teknologi pengolahan hasil pertanian, khususnya industri pangan, sangatlah mendesak. Ketersediaan sumber daya alam, sumber daya manusia, besar kecilnya produk pertanian yang dimiliki dan pasar yang terbuka akan memberikan daya tarik tersendiri bagi para pelaku sektor.

Cara pemeliharaan jangkrik, pemeliharaan jangkrik