News

Dampak Negatif Dari Masuknya Wisatawan Asing Ke Indonesia Adalah

×

Dampak Negatif Dari Masuknya Wisatawan Asing Ke Indonesia Adalah

Share this article

Dampak Negatif Dari Masuknya Wisatawan Asing Ke Indonesia Adalah – Indonesia merupakan negara yang kaya akan keanekaragaman budaya. Dengan kekayaan budaya tersebut, kita patut bangga menjadi warga negara Indonesia. Indonesia adalah negara yang besar karena keanekaragaman budayanya Indonesia masih merupakan negara yang kuat dan terintegrasi dengan baik. Nyatanya, memadukan keragaman dalam satu masakan Indonesia bukanlah hal yang mudah. Jika kita melihat negara lain, seperti Uni Soviet misalnya, mereka gagal mengintegrasikan keragaman. Tapi kenapa yang terjadi di Indonesia tidak sama dengan yang terjadi di Uni Soviet. Sebab memang solidaritas bersama rakyat Indonesia sangat kuat, yang kemudian meluber menjadi ikatan kebangsaan. Bangsa adalah kesatuan solidaritas sosial, jaringan pertemanan yang tinggi, luas dan setia[1]. Bagaimana solidaritas yang kuat itu bisa tercapai? Untuk menjawab hal tersebut tentunya kita harus menelusuri sejarah bangsa Indonesia hingga ke masa lampau.

Sejarah masa lalu negara kita terlalu panjang untuk kita berjuang membebaskan diri dari belenggu penjajahan. Menciptakan solidaritas berkaitan dengan sejarah bangsa Indonesia. Karena bangsa Indonesia saat itu sama-sama merasakan pahitnya berada di bawah penjajahan bangsa asing.

Dampak Negatif Dari Masuknya Wisatawan Asing Ke Indonesia Adalah

Dengan adanya kesamaan tersebut, dimungkinkan bagi bangsa Indonesia untuk membentuk solidaritas timbal balik dari latar belakang yang sama di masa lalu. Dengan kata lain, keduanya merasakan betapa sulitnya berjuang melepaskan diri dari belenggu penjajahan. Pembebasan dari kekangan bangsa asing yang menjajah bangsa Indonesia. Dengan ini akhirnya dapat membuat bangsa Indonesia menciptakan ikatan yang kuat dalam membangun solidaritas bersama. Ikatan solidaritas timbal balik yang kuat inilah yang kemudian disebut bangsa. Mengambil konsep bangsa dari Ernest Renanti [2] yang menyatakan bahwa bangsa adalah solidaritas besar yang dibentuk oleh perasaan yang timbul dari pengorbanan yang telah dan akan dilakukan serta siap dilakukan kembali. Intinya bangsa bukanlah benda berwujud yang bisa dilihat dengan mata. Menurut Ernest Renan, bangsa adalah emosi. Sehingga menjadi hal yang sangat abstrak yang hanya bisa dirasakan.

Wisata Asean Kelam

Apa yang terjadi di Indonesia saat ini? Sebuah pertanyaan besar dan sangat mendasar tentunya. Apakah kita paham bahwa budaya Indonesia saat ini sudah terkontaminasi oleh budaya asing. Misalnya dengan hadirnya berbagai teknologi canggih seperti internet, televisi, handphone dan sebagainya. Orang Indonesia sangat mudah diakses dan konsumen besar dari semua informasi yang tersedia di dunia saat ini. sehingga yang terjadi kemudian tidak lebih dari serbuan budaya asing, terutama budaya barat yang sekuler, yang pada akhirnya melunturkan budaya asli Indonesia. Jika ini terjadi, akan sangat berbahaya bagi kelangsungan hidup bangsa Indonesia. Karena bukan tidak mungkin hal itu menjadi alasan penyatuan Indonesia. Karena Indonesia tidak lagi menggunakan Pancasila sebagai dasar pandangan hidup warga negara Indonesia. Sebaliknya, orang Indonesia menggunakan budaya Barat yang sekuler.

Baca Juga  Saat Melakukan Kayang Yang Paling Terasa Adalah Otot

Sebagai budaya asing yang merasuk ke dalam benak masyarakat Indonesia. Lalu bagaimana posisi bangsa Indonesia? Lalu siapa yang akan membela bangsa Indonesia. Akankah bangsa Indonesia nantinya menjadi semboyan yang hanya dimiliki oleh bangsa Indonesia, tidak lagi dilandasi rasa solidaritas bersama? Artinya, bangsa Indonesia hanyalah konsep atau identitas bangsa Indonesia belaka. Dan jika itu terjadi sekarang, apa yang tersisa dari semuanya. Bukankah budaya asing itu akan membuat bangsa Indonesia terpecah lagi? Karena budaya asing yang memaksa kita untuk hidup secara individualistis. Maka yang terjadi selanjutnya adalah konflik, persaingan dan konflik yang dapat memecah belah bangsa kita. Tentunya jika hal ini terjadi akan sangat merugikan bangsa Indonesia. Lalu dimana keberadaan budaya asli Indonesia ketika orang Indonesia sendiri sudah banyak mengadopsi budaya asing bukan budaya sendiri.

Jika kita mengamati dan merasakan apa yang terjadi di sekitar kita. Kita tidak lagi hidup di era penjajahan fisik seperti yang terjadi di masa lalu ketika negara asing menduduki Indonesia. Yang terjadi sekarang bukan lagi penjajahan fisik, melainkan penjajahan budaya. Kolonisasi budaya ini lebih sulit dilawan daripada kolonialisme fisik karena merasuk ke dalam pola pikir masyarakat Indonesia. Dunia pemikiran ini lebih sulit untuk ditaklukkan karena bersifat abstrak atau tidak terlihat. Hal ini juga terkait dengan masalah perasaan emosional masyarakat Indonesia. jadi tak perlu dikatakan bahwa memecahkan masalah ini tidak mudah. Tentu tidak sedikit yang sudah terkontaminasi oleh budaya asing yang melupakan nilai dan norma asli bangsa Indonesia. Sekarang yang terjadi adalah mereka menjalani gaya hidup asing barat. Budaya barat ini sangat bertentangan dengan budaya Indonesia.

Saat ini, tidak sulit bagi kita untuk melihat perilaku masyarakat Indonesia yang sudah mulai hidup dalam budaya Barat. Misalnya karena nightlife, nightlife seperti diskotek bukanlah budaya asli Indonesia. Budaya ini merupakan cerminan dari budaya hedonis Barat yang memuja kesenangan semu dunia. Tidak ada budaya Indonesia yang mengajarkan ajaran sekuler seperti di negara-negara barat, namun tanpa kita pahami, banyak orang yang saat ini sudah terpengaruh oleh budaya sekuler ini. Budaya masyarakat Indonesia dikenal dengan budaya yang ramah dan sosialis, namun lihatlah yang terjadi sekarang. Bangsa Indonesia memang terkontaminasi oleh budaya asing, saat ini banyak orang di sekitar kita yang memiliki sifat individualistis, materialistis atau egois. Apakah ciri-ciri tersebut benar-benar merupakan ciri asli bangsa Indonesia? Tentu tidak, dalam budaya kita diajari budaya sosialis.

Baca Juga  Tuliskan 3 Contoh Iringan Tari Yang Berasal Dari Tubuh Manusia

Turis Asing Bisa Masuk Indonesia Tanpa Karantina, Bagaimana Dengan Wni Yang Dari Luar Negeri? Halaman All

Jika kita melihat produk budaya Indonesia berupa kesenian. Apakah bangsa Indonesia saat ini merasa kembali bangga dengan seni budaya bangsa Indonesia? Misalnya tarian, lagu daerah, membatik dan sebagainya. Apakah bangsa Indonesia bangga lagi dengan semua ini. Tidak jarang melihat dan bertemu orang Indonesia yang lebih mencintai budaya asing daripada budaya mereka sendiri. Misalnya lagu barat, baju fashion barat dan sebagainya. Mereka menyukai lagu-lagu barat dan belajar dengan hati. Oleh karena itu, tidak jarang kita jumpai orang-orang di sekitar kita yang sudah tidak hafal lagi lagu kebangsaan. Lebih ekstrim lagi dan ini sangat miris ketika orang Indonesia mengatakan bahwa budaya Indonesia sudah ketinggalan zaman. Hal ini tentunya akan melemahkan budaya asli Indonesia dan bangsa Indonesia sendiri. Oleh karena itu, tidak heran jika banyak produk budaya asli negara kita yang menjadi hak asing.

Ketika budaya asli di negara kita mulai rusak sedikit demi sedikit. Kemudian budaya asing memasuki budaya kita dengan sangat agresif. Maka akan terjadi hilangnya budaya asli negara kita dan ini dapat mengancam nasionalisme kita. Ketika budaya asing memasuki pikiran kita. Maka yang terjadi adalah melemahnya solidaritas di kalangan masyarakat Indonesia. Mengapa demikian jika kita melihat bahwa saat ini banyak generasi muda yang menyukai artis-artis barat dan bukan para pahlawan yang gugur demi kemerdekaan Indonesia. Ketika budaya asing, khususnya budaya Barat, menyerbu alam pikir bangsa kita, terutama generasi muda kita. Dan kemudian generasi muda mempraktikkan gaya hidup barat. Yang kemudian melanjutkan atau melestarikan budaya asli Indonesia. Misalnya kesenian yang kemudian melestarikan budaya wayang, jhanger, tari daerah dan kesenian lainnya sementara generasi muda jatuh cinta dengan budaya luar. Lagi pula, siapa lagi yang mau melestarikan keberadaan budaya asli Indonesia.

Kita melihat rasa bangga masyarakat Indonesia terhadap budayanya sendiri semakin berkurang. Oleh karena itu, jangan heran jika banyak produk budaya kita yang diambil alih oleh negara lain. Lalu jika ini terjadi, siapa yang harus disalahkan. Tentu hal ini kembali kepada kita sebagai anggota bangsa Indonesia. Bukankah kita harus menjaga budaya kita dengan baik? Budaya yang kita miliki adalah identitas asli bangsa kita. Bangsa kita dikenal sebagai bangsa yang besar, apakah masih pantas jika kita sudah melupakan budaya kita sendiri. Lalu dimana identitas kita sebagai negara dengan budaya ramah terhadap sesama ketika budaya egoistik, individualistis dan materialistis masuk. Bukankah itu budaya budaya rumah kita? Tapi mengapa semua ini menyusup ke dalam pikiran bangsa kita.

Baca Juga  Sebutkan Gerakan Tangan Dalam Tari Tempurung Kelapa

Sebagai kesimpulan dari apa yang telah dikatakan di atas. Sudah selayaknya kita mengingat apa yang terjadi pada bangsa Indonesia saat ini. Kami juga mencermati kondisi budaya negara kami yang mulai tergerus oleh masuknya budaya asing. Kita juga tahu bahwa budaya asing memiliki banyak pengaruh negatif terhadap kelangsungan hidup bangsa kita. Sebagai generasi muda penerus, kita harus memikirkan apa yang terjadi pada negara kita. Kemudian, kita harus memikirkan apa yang harus kita lakukan untuk masa depan Indonesia. Apa yang harus kita lakukan di masa depan untuk melestarikan budaya asli bangsa kita. Baik sekarang maupun di masa yang akan datang, sudah menjadi tugas kita untuk terus menjaga dan melestarikan budaya bangsa Indonesia.

Modul Pariwisata Berkelanjutan By Indotourismweb

[1] Definisi ini diambil dari buku Sistem Sosial Budaya Indonesia karya Dr. Bustami Rahman, MA dan Dr. Hari Yuswadi, MA. halaman 24.

[2] Pendapat ini dikutip dari buku Sistem Sosial Budaya Indonesia karya Dr. Bustami Rahman, MA dan Dr. Hari Yuswadi, MA. Halaman 23. Pengaruh budaya asing di era globalisasi memiliki aspek positif dan negatif. Sangat positif bahwa teknologi berkembang pesat. Secara negatif, kapitalisme menang.

Globalisasi merupakan fenomena yang tidak dapat dihindari oleh siapa pun. Fenomena ini telah menyebabkan meluasnya kebebasan informasi di semua negara. Hal ini sangat dipengaruhi oleh budaya asing.

(1995) Perairan menjelaskan

Desa Wisata Indonesia Bangkitkan Ekonomi Nasional, Mampukah?

Dampak negatif masuknya budaya asing, masuknya budaya asing ke indonesia, dampak positif dan negatif masuknya budaya asing ke indonesia, dampak negatif budaya asing, dampak positif masuknya budaya asing ke indonesia, dampak positif masuknya kebudayaan asing ke indonesia, dampak positif dan negatif masuknya budaya asing, dampak negatif dari globalisasi, dampak positif masuknya budaya asing, dampak negatif dari operasi plastik, dampak negatif dari pergaulan bebas, dampak masuknya budaya asing ke indonesia