Contoh Kerukunan Antar Umat Beragama Dengan Pemerintah – Foto FKUB Lampung : Ketua FKUB Lampung Dr.
BANDARLAMPUNG, .CO.ID – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Provinsi Lampung mengapresiasi terpeliharanya Kerukunan Tri Umat Beragama di Lampung selama Ramadan dan Idul Fitri 1444 H.
Contoh Kerukunan Antar Umat Beragama Dengan Pemerintah
Ketua FKUB Lampung, Dr.M.Baharudin mengatakan, Tri Harmoni meliputi kerukunan internal antar umat beragama, kerukunan antar umat beragama, dan antara umat beragama dengan pemerintah.
Indonesia Jadi Contoh Kerukunan Beragama, Menkumham Sharing Kebijakan Pemerintah Di Irf Summit 2022
“Hal ini tidak terlepas dari peran seluruh komponen masyarakat baik kepala daerah, Forkopimda, aparat penegak hukum, tokoh agama dan tentunya masyarakat itu sendiri,” kata Dr Baharudin.
BACA JUGA: Cek Disini Kode Promo Gojek dan Grab Rabu 26 April 2023 Ada Kupon Diskon Spesial Lebaran
Begitu pula dengan kerukunan batin umat beragama, lanjut Dr. Baharudin, meski terdapat perbedaan waktu libur Idul Fitri 1444 H, namun masyarakat menyikapinya dengan hikmah dan kedewasaan agar tidak menimbulkan kegaduhan.
Hal ini sangat relevan dengan nilai-nilai budaya masyarakat adat Pi’il Pesenggiri Lampung khususnya Sakai Sembayan (gotong royong, gotong royong) dan Nemui Nyimah (ramah dan baik hati kepada seluruh komponen anak bangsa) dan juga terima kasih kepada Filosofi Piil Pesenggiri, masyarakat adat Lampung selalu “ramah terhadap semua pendatang tanpa memandang suku, agama, dan ras,” tambah Dr. Baharudin.
Artikel Pkn Pancasila (11)
Soal kerukunan umat beragama, ia menegaskan di Lampung tidak pernah ada yang terluka, tidak pernah ada tetesan darah, tidak pernah ada pertumpahan darah karena konflik agama.
Pendirian tempat ibadah keagamaan apa pun, seperti Masjid, Pura, Gereja, Vihara, Kelenteng, hampir tidak ada kendala berarti, asalkan diproses melalui prosedur, peraturan, dan seni komunikasi yang baik, jelasnya.
Dr. Baharudin juga menginformasikan, data Kanwil Kementerian Agama Lampung tahun 2022 terdapat 11.993 masjid, 634 candi Hindu, 356 gereja Katolik, 985 gereja Kristen, 175 vihara Budha.
Dr Baharudin mencontohkan toleransi terkait pendirian tempat ibadah di pintu gerbang jantung kota Tanjungkarang, tepatnya di Jl. Kotaraja yang berada di depan stasiun kereta api menjadi saksi dan monumen toleransi beragama di Lampung. Yakni berdirinya Gereja Katedral dan Masjid At-Taqwa yang hanya dipisahkan oleh jalan raya.
Contoh Toleransi Antar Umat Beragama Dalam Kehidupan Sehari Hari
“Dua kelompok masyarakat yang berbeda keyakinan ini tidak pernah berkonflik, dan sering bekerja sama saat hari raya keagamaan,” tutupnya. (*) BREBES – Persatuan dan keutuhan antar umat beragama harus terus dirajut dan dijaga. Saling menghormati dan menghargai sebagai landasan toleransi dalam masyarakat tidak boleh hilang dari kuatnya Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Hal itu disampaikan Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Maulana Habib Luthfi bin Ali Yahya, saat melakukan kunjungan kerja ke Kabupaten Brebes, Rabu (24/06/2020). Ada tiga titik yang dikunjungi Habib Luthfi bersama anggota Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB), yakni Masjid Raya Brebes, Kelenteng Hok Tek Bio, dan Gereja Katolik St Maria Fatima Brebes.
Tokoh Ulama yang akrab disapa Abah ini juga menekankan pentingnya menjaga harkat dan martabat bangsa dengan menganalogikan air laut yang asin.
“Air laut selalu konsisten kadar garamnya, tidak mudah terganggu oleh air sungai dan air hujan segar yang deras. Air laut juga tidak ingin membuat makhluk hidup lain di dalamnya menjadi asin. Dalam artian, air laut bisa menjadi contoh agar Masyarakat juga harus mempunyai pendirian yang kuat, mampu menghargai dan menghormati satu sama lain tanpa ikut campur, memaksakan kehendak kepada orang lain,” kata Abah.
Situs Resmi Pemkab Bojonegoro
Senada, Bupati Brebes Idza Priyanti mengajak warganya untuk memperkuat rasa cinta tanah air dan mempererat tali silaturahmi, persatuan dan kesatuan bangsa. Selain itu, warga diimbau meningkatkan toleransi dan memupuk rasa saling menghargai antar sesama.
Bupati Idza juga mengucapkan terima kasih kepada FKUB yang selalu mendukung program kerja pemerintah dengan selalu menjaga kerukunan agar Brebes tetap aman dan tenteram.
Saat berkunjung ke Klenteng Hok Tek Bio Brebes, para tamu dan warga bersama-sama menyanyikan lagu Padang Wulan dengan diiringi musik Barongsai. Lagu tersebut, menurut Rais Syuriyah PBNU, KH Subkhan Makmun, berisi ajakan untuk berpikir jernih.
“Pikiran yang jernih (cerah) akan menjaga hati saling menghargai dan menghormati tanpa mencela atau menghina,” kata Kiai Subkhan. Washington – Indonesia dinilai berhasil menerapkan kerukunan umat beragama. Hal itu tercermin ketika Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia (Menkumham) Yasonna H. Laoly mewakili pemerintah Indonesia mendapat kesempatan menjadi keynote speaker pada International Religious Freedom (IRF) Summit di Washington D.C.
Fkub Selesaikan Empat Kasus Kerukunan Umat Beragama
Menkum HAM memanfaatkan kesempatan ini untuk berbagi pengalaman dalam mewujudkan kerukunan antar umat beragama di Indonesia. Menurut Menkumham, pemerintah Indonesia telah berhasil memberikan perlindungan bagi seluruh WNI untuk beribadah dan beribadah sesuai agamanya masing-masing, padahal Indonesia memiliki 300 suku dengan 700 bahasa, serta budaya dan agama yang berbeda-beda. Keberagaman yang besar tersebut tercermin dalam semboyan nasional negara tersebut yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
“Dalam perjalanannya, kita menghadapi tantangan dalam menjaga kerukunan antar masyarakat yang berbeda. Oleh karena itu para pendiri bangsa sepakat untuk memilih Pancasila yang berarti Lima Asas sebagai landasan resmi dan falsafah negara Indonesia. Kelima asas ini dikemukakan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, saat penyusunan UUD 1945 dan hasil kompromi berbagai faksi. “Hal ini terus menjadi landasan dan falsafah bangsa yang mempersatukan masyarakat Indonesia yang majemuk hingga saat ini,” kata Yasonna, Rabu (2022). -06-29).
Kebebasan beragama, lanjut Menkum HAM, merupakan hak fundamental yang diatur dalam Pasal 18 Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia. Menjamin kesetaraan kebebasan beragama bagi seluruh warga negara Indonesia merupakan prinsip dasar yang dilindungi undang-undang dan dihargai oleh budaya sebagai pandangan hidup masyarakat Indonesia.
“Upaya pemajuan dan perlindungan Hak Asasi Manusia (HAM) jelas diamanatkan oleh UUD 1945. UUD Indonesia dengan jelas menyatakan dalam Pasal 28 bahwa setiap orang bebas memeluk agama dan beribadah menurut agama tersebut. Kemudian Pasal 29 menegaskan bahwa negara menjamin kebebasan beragama dan hak setiap warga negara untuk menjalankannya sebagai hak asasi manusia.”Ketentuan ini diatur lebih lanjut dalam berbagai peraturan perundang-undangan, termasuk Undang-Undang Nomor 39 Tahun 1999 tentang Hak Asasi Manusia,” jelas Yasonna. lebih lanjut dijelaskan bahwa selain menegakkan peraturan perundang-undangan yang ada, pemerintah Indonesia mengambil langkah soft power untuk menyelesaikan permasalahan dan mencari solusi terbaik untuk melindungi seluruh warga negara Indonesia tanpa diskriminasi, sehingga tidak terjadi konflik kekerasan.
Menjaga Kerukunan, Pemkot Balikpapan Tanda Tangani Deklarasi Damai Umat Beragama
“Pemerintah Indonesia selalu mengedepankan dialog antar umat beragama, baik di tingkat nasional maupun internasional, yang melibatkan berbagai tokoh agama dan masyarakat, sebagai wadah pertukaran pandangan dan diskusi untuk menciptakan toleransi antar umat beragama,” kata Yasonna.
Radikalisme dan terorisme atas agama juga disebut Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia sebagai permasalahan yang menantang untuk diatasi di Indonesia. Pemerintah Indonesia terus berupaya mencegah ekstremisme kekerasan dengan membentuk unit khusus penanggulangan ekstremisme yang bekerja sama dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, dan mantan teroris yang telah kembali ke Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
“Kami juga bekerja sama dengan negara lain di seluruh Indonesia untuk mencegah terorisme lintas batas dan radikalisme,” jelas Yasonna.
Menkumham juga menegaskan, upaya global untuk menjamin kebebasan beragama harus dilaksanakan melalui dialog dan kerja sama, dengan mempertimbangkan situasi dan karakteristik masing-masing negara berdaulat.
Pernyataan Sikap Fkub Dan Fpk Tentang Kebhinnekaan Di Kabupaten Sanggau
“Mempromosikan kebebasan beragama secara global harus menjadi upaya kita bersama untuk menjaga keadilan, perdamaian, dan stabilitas internasional. Kita benar-benar dapat bekerja sama sambil menjaga kedaulatan dan karakteristik masing-masing negara. Pendekatan terbaik adalah dengan terlibat dalam dialog dan bertukar pengalaman serta saling membantu untuk mengatasi masalah yang ada. tantangan, daripada mengkritisi kebijakan pemerintah,” tegas Yasonna.
IRF Summit merupakan pertemuan tahunan yang dihadiri oleh tokoh-tokoh pemerintah dan masyarakat sipil dari berbagai negara untuk membahas tantangan dan peluang dalam upaya mendorong kebebasan beragama secara global. Kegiatan tahun ini diikuti kurang lebih 1.200 peserta. Pulang Pisau (Inmas) Kepala Kantor Kementerian Agama (Kakankemenag) Kabupaten Pulang Pisau, H Masrani mengatakan sikap toleransi menjadi kunci kerukunan umat beragama, hal tersebut diungkapkan Kepala Kementerian Agama (Kakankemenag) saat membuka kegiatan Dialog Kerukunan Umat Beragama (KUB) yang diikuti 40 peserta dari berbagai aliran agama di Desa Anjir Pulang Pisau, Kamis (12/12).
“Kerukunan umat beragama akan terwujud jika kita dapat mengembangkan sikap toleransi yang berarti saling menghormati satu sama lain,” ujarnya.
Pada acara yang juga dihadiri Camat Kahayan Hilir Sugondo, Kapolsek Kahayan Hilir Ipda Widodo, Kasubbag TU Kemenag Pulang Pisau Khairani dan Ketua FKUB Pulang Pisau H Suriyadim, katanya, KUB merupakan agenda strategis dan landasan ideal dalam mewujudkan cita-cita nasional. dan sebagai sebuah bangsa, tanpa keselarasan yang baik maka berbagai program pembangunan bangsa akan menemui jalan buntu.
Desa Megang Sakti V Deklarasikan Sebagai Desa Sadar Kerukunan Umat Beragama
Keberagaman dan perbedaan agama yang ada di Kabupaten Pulang Pisau pada khususnya harus kita syukuri dan jangan ditentang. Sebab dengan adanya perbedaan timbullah rasa toleransi dan saling menghormati.
“Agama tumbuh seiring dengan peradaban, sehingga agama telah ada bersama manusia selama ribuan tahun. Perbedaan peradaban di dunia, perbedaan kebiasaan dan cara hidup itulah yang menjadikan manusia berbeda agama,” ujarnya.
Menurut Kepala Kemenag, terciptanya kerukunan umat beragama dapat dilakukan dengan menanamkan beberapa nilai, antara lain, pertama, sikap saling toleransi, saling menghargai dan toleran antar umat beragama, kedua, tidak memaksa siapa pun untuk menganut agama tertentu, ketiga, menjunjung agama tertentu. beribadah sesuai agamanya dan yang keempat menaati sila agama yang baik. dalam agama atau peraturan negara atau pemerintahnya.
“Kerukunan antar umat beragama dapat terwujud dan selalu terpelihara, apabila masing-masing umat beragama dapat mengikuti aturan yang diajarkan agamanya masing-masing dan mentaati aturan yang telah ditetapkan oleh negara atau lembaga pemerintah,” imbuhnya.
Seminar Forum Kerukunan Umat Beragama (fkub) Kabupaten Karawang
Melalui kegiatan ini, ia berharap kerukunan umat beragama dapat terwujud, dan dapat menjadi pionir dalam menciptakan kerukunan umat beragama di Kabupaten Pulang Pisau.
Contoh kerukunan umat beragama dengan pemerintah, kerukunan antar umat beragama, toleransi antar umat beragama, contoh kerukunan antar umat beragama, pengertian kerukunan antar umat beragama, pertanyaan tentang kerukunan antar umat beragama, makalah kerukunan antar umat beragama, buku tentang kerukunan antar umat beragama, kerukunan antar umat beragama dengan pemerintah, pertanyaan kerukunan antar umat beragama, artikel kerukunan antar umat beragama, kerukunan antar umat beragama artinya
