Bila Kerja Sama Antarumat Beragama Terwujud Dengan Baik Akan Tercipta – Halo Happy Millenium, jumpa lagi di blogger, topik hari ini adalah tentang “Makna Kerukunan Umat Beragama”. Jika Anda penasaran, baca terus!
Indonesia adalah negara yang mendorong masyarakatnya untuk hidup rukun. Karena kerukunan merupakan salah satu pilar yang dibutuhkan untuk menjaga keutuhan masyarakat dan bangsa Indonesia. Apabila masyarakat Indonesia tidak dapat mencapai kesepakatan antar suku, agama, ras dan golongan, maka akan mudah menimbulkan akibat yang tidak diinginkan.
Bila Kerja Sama Antarumat Beragama Terwujud Dengan Baik Akan Tercipta
Kerukunan dapat diartikan sebagai keadaan hidup dan kehidupan yang mencerminkan ketentraman, ketertiban, kedamaian, kemakmuran, saling menghargai, menghargai, toleransi, gotong royong, sesuai ajaran agama dan kepribadian Pancasila.
Toleransi Antar Umat Beragama Di Kota Bengkulu Halaman 1
Secara umum, agama adalah kepercayaan atau keyakinan yang diyakini dan diyakini oleh masyarakat sebagai norma dan nilai. Agama dikenal sebagai aturan yang mengatur keberadaan manusia di dunia.
Harmoni Harmoni adalah sebuah kata yang berarti “baik” dan “damai”. Pada dasarnya “satu hati” dan “konsensus” untuk hidup bersama dalam masyarakat tanpa konflik. Namun jika melihat fakta, sejarah kehidupan manusia, keturunan pertama Adam, Cabil dan Habel, bentrok dan membunuh adiknya, Habel; Jadi dapat dikatakan bahwa masyarakat manusia generasi pertama bukanlah masyarakat yang rukun?
Ataukah karena ada konflik dan konflik dalam kehidupan manusia maka kebutuhan akan “keharmonisan” ada karena “ketidaksepakatan” itu wajar dalam masyarakat manusia?
Manusia ditahbiskan oleh Tuhan sebagai makhluk sosial yang membutuhkan kontak sosial dan interaksi dengan orang lain. Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan kerjasama dengan orang lain untuk memenuhi kebutuhan material dan spiritual dalam kehidupannya. Ajaran Islam mendorong manusia untuk bekerja sama dan saling bekerja sama (ta’awn) untuk berbuat baik kepada orang lain. Dalam kehidupan bermasyarakat, umat Islam dapat berinteraksi dengan siapa saja tanpa memandang ras, suku, atau agama.
Masterplan Ekonomi Syariah 2019 2024 By Laskar.peta1945
Persaudaraan, atau Ukuwah, adalah salah satu ajaran penting Islam. Al-Qur’an menyebut kata persaudaraan sebanyak 52 kali yang mengacu pada kesamaan yang berbeda seperti warisan, keluarga, masyarakat, negara dan agama. Ukuwah Islam terbagi menjadi empat jenis.
Ukuwah Insaniyyah (Basiariyyah), semua manusia adalah bersaudara, karena mereka semua berasal dari ayah dan ibu yang sama; Adam dan Hawa.
Persaudaraan Ukuwah Ukuwah Fideen Al Islam. Hakikat persaudaraan terletak pada perhatian, kepedulian, kedekatan dan kasih sayang yang merasakan nasib yang sama. Nabi (saw) menggambarkan persaudaraan dalam haditsnya, yang berarti, “Seorang mukmin dengan mukmin lainnya adalah seperti satu tubuh. Jika salah satu bagian tubuh terluka, seluruh tubuh terasa panas. Uqwah adalah persaudaraan dengan persatuan di dalamnya jantung.” Persatuan di antara orang-orang. Persatuan di antara umat Islam dikenal dengan ukhuwwah Islamiyah atau persaudaraan yang diikat oleh satu keyakinan.
Salah satu prinsip ajaran Islam adalah menerapkan persatuan dan kesatuan sebagai ajaran Islam di masyarakat. Salah satu masalah yang dihadapi umat Islam saat ini adalah lemahnya rasa persatuan dan kesatuan sehingga kekuatannya melemah. Rendahnya rasa persatuan di kalangan umat Islam salah satunya disebabkan oleh rendahnya penghayatan nilai-nilai Islam.
Jaga Kebhinekaan, Umat Islam Jangan Punya Kebencian Pada Umat Lainnya
Persatuan di antara umat Islam tampaknya tidak dijamin dalam kenyataan. Perbedaan kepentingan dan golongan seringkali menjadi penyebab perpecahan Uhmann. Perpecahan seringkali diawali dengan perbedaan pendapat di kalangan umat Islam tentang suatu peristiwa. Dalam hal agama misalnya, perbedaan pendapat di kalangan umat Islam atau penafsiran fikih kemudian melahirkan cara pandang atau mazhab yang berbeda. Perbedaan pendapat dan penafsiran pada dasarnya merupakan fenomena yang wajar dan manusiawi, sehingga menyikapi perbedaan pendapat adalah memahami perbedaan penafsiran.
Teori ini mengakui adanya perbedaan dalam praktik keagamaan nabi, yang membuat kebenaran semua praktik keagamaan diketahui selama nabi tidak disebutkan. Perbedaan cara ibadah tersebut merupakan hasil penafsiran terhadap akhlak Nabi yang terdapat dalam sejarah (Hadits).
Konsep ini menunjukkan bahwa selama seseorang mengikuti nasihat seorang ulama, dia tidak melakukan dosa, dan bahkan jika hasil ijtihadnya salah, dia akan mendapat pahala dari Allah. Perlu dicatat di sini bahwa yang berwenang memutuskan baik dan buruk bukanlah manusia, melainkan Allah SWT yang hanya kita ketahui di akhirat nanti. Meskipun demikian, perlu diperhatikan bahwa orang yang mengemukakan ijtihad atau mengikuti gagasan haruslah orang yang memiliki otoritas keilmuan untuk membimbing setelah melalui ijtihad.
3. Konsep Lahuqma Lilah Qala Ijtihadi Al Mujtahid (Tes Ijtihad Sebelum Mujtahid, Allah tidak menetapkan hukum).
Jual Buku Islam & Kebhinekaan Karya Alwi Shihab, Dkk
Konsep ini dapat kita pahami karena Allah tidak menetapkan hukum dalam Al-Qur’an maupun Sunnah Nabi dalam hal-hal yang belum pasti hukumnya. Oleh karena itu, umat Islam, khususnya mujtahid, diharuskan memutuskannya dengan ijtihad. Meskipun hasil ijtihad berbeda-beda, namun itu adalah hukum Allah bagi setiap mujtahid.
Ketiga konsep di atas memberikan kesan bahwa pendidikan Islam toleran terhadap perbedaan pemahaman dan pengalaman. Hanya Tuhan dan Firman-Nya yang mutlak, dan arti kata-kata itu relatif. Karena sangat mungkin terjadi perbedaan. Perbedaan jangan sampai menimbulkan konflik dan permusuhan. Di sini konsep Islam Islam berperan, bukan untuk menciptakan permusuhan untuk menyelesaikan konflik yang terjadi, dan jika itu terjadi, menghancurkannya dan menyatukan orang atau kelompok yang berkonflik satu sama lain.
Pemahaman dan penerapan ajaran Islam dalam kehidupan masyarakat tidak selalu diharapkan hanya oleh masyarakat muslim. Islam dapat diterapkan dalam masyarakat manapun, karena pada dasarnya merupakan nilai universal. Sekalipun dipahami bahwa Islam yang sebenarnya hanya mengacu pada konsep Al-Qur’an dan As-Sunnah, namun dampak sosial dari penerapan ajaran Islam secara konsisten dapat dirasakan oleh seluruh umat manusia.
Begitu pula dalam kehidupan antar bangsa, nilai-nilai ajaran Islam sangat penting diterapkan untuk mempersatukan umat manusia dalam kesatuan kebenaran dan keadilan. Supremasi satu suku atau bangsa merupakan penolakan terhadap makna Islam, karena kesetiaannya hanya kepada nilai-nilai universal kebenaran dan keadilan.
Tolong Bantu Lagi Ujian Ngasal Report Tolong Ya Betul Aku Jadiin Jawaban Terbaik Dan Aku Tambah
Universalisme Islam antara lain dapat dibuktikan melalui sosiologi. Dari segi agama, ajaran Islam menunjukkan universalitas dengan doktrin tauhid dan prinsip kesatuan alam. Selain itu, setiap orang, tanpa kecuali, diminta untuk menerima dogma sederhana bersama-sama dan dengan demikian hanya langkah yang sangat sederhana untuk dimasukkan ke dalam masyarakat yang bersatu, yaitu membaca syahadat. Jika dia tidak mau masuk Islam, maka tidak ada paksaan dan dia mendapat hak apapun kecuali yang masih bisa diterima dalam lingkungan sosial dan merugikan umat Islam.
Dari segi sosiologis, visi universalisme Islam adalah ditujukan kepada semua umat manusia untuk menerima agama Islam, dan pada tataran lain, secara khusus menunjukkan kepada umat Islam aturan-aturan yang harus mereka ikuti. Oleh karena itu, pembentukan masyarakat tersendiri merupakan ajaran al-Qur’an tanpa mengurangi universalisme Islam.
Melihat Universalisme Islam di atas, nampaknya intisari ajaran Islam terletak pada penghargaan universal terhadap manusia yang berpihak pada kebenaran, kebaikan dan keadilan sekaligus mengedepankan perdamaian. Hindari konflik dan perselisihan di dalam dan di luar komunitas Muslim. Oleh karena itu, nampaknya nilai-nilai ajaran Islam menjadi landasan hubungan antarmanusia tanpa memandang ras, suku, dan agama.
Hubungan antara umat Islam dan pemeluk agama lain tidak dilarang oleh syariat Islam, kecuali untuk bekerja sama dalam urusan iman dan ibadah. Kedua hal tersebut merupakan hak internal umat Islam yang tidak dapat diganggu oleh pihak lain, namun aspek sosial dapat dipadukan dengan kerjasama yang baik.
Policy Brief Toleransi Umat Beragama
Kerja sama antaragama merupakan salah satu unsur interaksi sosial antar umat yang tidak dilarang oleh ajaran Islam. Hubungan dan kerja sama di bidang ekonomi, politik, dan budaya tidak dilarang tetapi digalakkan sepanjang masih dalam batas-batas keutamaan.
Terima kasih sudah membaca semoga apa yang kita baca hari ini bermanfaat bagi kita semua Sebelum kita tinggalkan blog ini alangkah baiknya jika di share. Sampai jumpa di topik selanjutnya. . .Ganti Bahasa Ganti Bahasa Menu Tutup Bahasa Inggris Español Português Deutsch Français Русский Italiano Română Indonesia (Terpilih) Pelajari Lebih Lanjut Unggah Memuat… Menu Setelan Pengguna Tutup Selamat datang di Scribd! Unduh Bahasa () Manfaat Baca Scribd untuk mendapatkan FAQ gratis dan dukungan login
Lewati Korsel Sebelumnya Korsel Berikutnya Apa itu Scribd? eBuku Buku Audio Majalah Podcast Skor Dokumenter (Terpilih) Tangkapan layar Telusuri eBuku Kategori Terlaris Pilihan Editor Semua Fiksi Kontemporer eBuku Fiksi Sastra Agama & Spiritual Perbaikan Diri Rumah & Taman Lansekap Fiksi Misteri , Kesenangan & Kejahatan Ketegangan Sains Sejati & Sejarah Populer D & Romansa Sains & Supernatural Matematika Sejarah Riset Bantuan & Persiapan Usaha Kecil & Pengusaha Semua Kategori Buku Audio Jelajahi Kategori Buku Terlaris Pilihan Editor Semua Audio Fiksi Misteri, Kesenangan & Kejahatan Misteri Ketegangan Romansa Modern Dewasa Muda Paranormal, Sihir & Misteri Thriller Fiksi Ilmiah & Fantasi Fiksi Ilmiah Distopia Karir & Pengembangan Karir Kepemimpinan Biografi & Memoar Petualangan & Penjelajah Sejarah Agama & Spiritualitas Inspiratif Zaman Baru & Spiritualitas – Semua Kategori Telusuri Majalah Kategori Pilihan Editor Semua Majalah oleh Rita Berita Bisnis Berita Hiburan Politik Berita Teknologi Keuangan & Manajemen Uang Keuangan Pribadi Karir & Pertumbuhan Kepemimpinan Bisnis Perencanaan Strategis Olah Raga & Hiburan Hewan Peliharaan Permainan & Aktivitas VO Games
Lelaki yang baik tidak akan menyentuh, semua akan baik baik saja, bila aku tak baik untukmu, bila waktu malam akan datang, ayat tentang allah akan mengganti dengan yang lebih baik, bila harus berpisah aku akan tetap setia, seseorang dengan daya tahan tubuh yang baik akan, cara kerja sama dengan gofood, cara kerja sama dengan shopee, doa yang baik akan kembali, cara kerja sama dengan grabfood, perbuatan baik akan mendapatkan