News

Apakah Kaitan Matahari Dengan Perubahan Musim

×

Apakah Kaitan Matahari Dengan Perubahan Musim

Share this article

Apakah Kaitan Matahari Dengan Perubahan Musim – Naiknya suhu akibat perubahan iklim dapat menyebabkan kerusakan kulit dan gangguan kesehatan lainnya, seperti kanker kulit.

Menghindari efek negatif dari paparan sinar matahari langsung. Rian lahir dan besar di Kabupaten Ketapang, Kalimantan Barat. Namun, sejak 4 tahun terakhir ia mulai tinggal di Pontianak karena harus melanjutkan kuliah.

Apakah Kaitan Matahari Dengan Perubahan Musim

Pengetahuan ini didapat dari pengalamannya, karena ia merasa cuaca akan semakin panas dan jika lama berada di luar ruangan, kulitnya akan terasa panas dan membengkak. Mahasiswa hukum ini mengaku sudah terbiasa dengan busana tersebut

Akibat Revolusi Bumi Bagi Kehidupan Makhluk Hidup, Ada Apa Saja?

Lain cerita Aulia Griselda Maryam (15). Remaja itu mengaku kini duduk di bangku kelas 10 dan sudah mulai memanfaatkan Pontiana untuk hidup

Seperti Rian, Aulia juga mengeluhkan kulitnya yang terbakar dan bernoda akibat paparan sinar matahari sebelum digunakan.

Sebagai daerah yang melintasi garis khatulistiwa, Kalimantan Barat lebih hangat dan memiliki lebih banyak sinar matahari dibanding daerah lainnya. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Stasiun Klimatologi Mempawah pada tahun 2021 di 6 daerah penelitian yaitu Ketapang, Kubu Raya, Sambas, Melawi, Sintang dan Mempawah menunjukkan bahwa suhu di Kalimantan Barat mengalami peningkatan selama periode 1990-2019. Indeks suhu rata-rata bulanan (humidex) antara 37,5 °C dan 39,2 °C.

Kajian tersebut menyebutkan indeks tersebut menunjukkan situasi yang nyaman akibat cuaca panas yang biasa terjadi di Kalbar. Naiknya suhu dari 1990-2019 menunjukkan bahwa perubahan iklim mungkin terjadi di Kalimantan Barat, lanjut studi tersebut.

Bisakah Suhu Panas Menekan Penyebaran Corona Covid 19?

Supadio Pontiana, Koordinator Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) di Sutikno, melaporkan hal serupa. Seiring dengan kenaikan suhu, terjadilah hari yang lebih panjang dari hari biasa (LPM), rata-rata 4 jam menjadi 4,5 jam per hari.

Nah, untuk mengetahui seberapa besar pemahaman masyarakat tentang pentingnya penggunaan tabir surya dan perubahan iklim yang dilakukan oleh 50 responden, terungkap bahwa 38% responden telah mempertimbangkan untuk menggunakannya.

Ini karena negara semakin panas. Jenis panas ini dapat menyebabkan masalah kulit, luka bakar, komedo dan ruam serta mengganggu aktivitas sehari-hari.

Jadi bagaimana kita bisa mengubah iklim? Dalam buku “Climate Change and Public Health” yang ditulis oleh Oksfrani J. Sumampouw, ia menyatakan bahwa perubahan iklim adalah konsekuensi paling nyata dari bisnis.

Modul Agriteknologi_anfila Sujarwati

Selama berabad-abad, gas rumah kaca (GRK) yang dihasilkan oleh aktivitas industri telah memenuhi atmosfer, menyebabkan peningkatan suhu yang signifikan. GRK dipengaruhi oleh aktivitas manusia lainnya, seperti konversi hutan menjadi perumahan, pertambangan dan pertanian, kebakaran dan penggunaan lahan, serta penurunan kadar karbon dioksida dan bahan organik.

Baca Juga  Pantun Termasuk Jenis

Perubahan iklim tidak hanya mempengaruhi lingkungan, tetapi juga kesehatan manusia. Seperti yang dijelaskan Eko Cahyono dalam bukunya “Pengaruh Penipisan Ozon terhadap Kesehatan Manusia”, ketika lapisan ozon menipis akibat efek GRK, radiasi ultraviolet (UV) di dunia meningkat. Penyakit ini dapat menyebabkan berbagai masalah kesehatan seperti kanker kulit, katarak, melemahnya sistem kekebalan tubuh dan kulit.

Studi lain oleh Harry Slaper dkk pada tahun 1992 menyebutkan bahwa Program Lingkungan Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNEP) menyebutkan bahwa jika lapisan ozon berkurang hingga 10 persen, jumlah penyakit seperti kanker kulit akan meningkat hingga 26 persen di seluruh dunia. Ahli epidemiologi memperkirakan bahwa akan ada 200.000 lebih kematian di Amerika saja dalam 50 tahun ke depan (sejak 1992).

Kejadian cuaca ekstrem diprediksi akan terus meningkat pada tahun-tahun mendatang yang diikuti dengan peningkatan suhu ekstrem. Ketua Lingkar Temu Kabupaten Lestari (LTKL), Gita Syahrani, mengungkapkan pentingnya memiliki informasi tentang dampak perubahan iklim terhadap kesehatan manusia, yang kemudian dapat membantu mengidentifikasi perlunya tindakan mitigasi (pencegahan). .

Awal Musim Kemarau, Siaga Antisipasi Karhutla

Menurutnya, penting untuk memahami risiko perubahan iklim sebagai langkah mitigasi untuk membantu kulit kita beradaptasi dengan kondisi cuaca ekstrem yang sangat sulit diprediksi. .

“Semakin kita memahami apa yang akan terjadi di masa depan, apakah cuaca atau gejala polusi, debu, dll, maka terserah kita untuk memikirkan jenis produk yang kita butuhkan,” jelasnya. percakapan melalui

Hal senada dikatakan Ambar Dermatolog dan Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura. Menurutnya, dengan mengetahui lebih banyak tentang perubahan iklim dan dampaknya terhadap kesehatan pribadi, masyarakat akan lebih memahami tentang pencegahan dan perawatan yang harus dilakukan.

Ia berhasil menjaring 50 responden muda antara usia 15-24 yang terdiri dari 80% perempuan dan 20% laki-laki, dan 64% responden menyatakan setuju dengan perubahan iklim dan perubahan iklim.

Apa Hubungan Makanan Dan Perubahan Iklim? Ini Penjelasannya

Namun, hanya 44% responden yang mampu menjelaskan sifat hubungan keduanya. Berdasarkan penelitian, tampaknya kenaikan suhu akibat perubahan iklim akan memaksa mereka untuk terus menggunakannya.

Perubahan iklim yang disebabkan oleh aktivitas manusia diyakini oleh sebagian besar anak muda mempengaruhi kenyamanan mereka dalam beraktivitas sehari-hari di luar rumah. Jika suhu naik, akan lebih mudah berkeringat

Baca Juga  Bahan Alam Yang Dapat Dibuat Sebagai Hiasan Vas Bunga Adalah

) 30 adalah angka SPF yang paling banyak digunakan oleh anak muda dengan persentase mencapai 44%. Namun, di sisi lain, peningkatan suhu diartikan oleh kaum muda sebagai peningkatan jumlah SPF yang harus mereka gunakan untuk melindungi kulit mereka. Banyak orang khawatir tentang biaya

Sebagai penghalang di antara meningkatnya kondisi buruk, 36% responden menjawab tidak mengetahui hubungan antara pentingnya penggunaan.

Kenapa Posisi Bumi Miring Dan Apa Dampaknya? Ini Penjelasannya Halaman All

Penggunaan tabir surya secara rutin dapat melindungi kulit dari efek paparan sinar matahari yang dapat merusak permukaan kulit. Menurut penjelasan Amber, matahari mengandung radiasi UV A dan UV B, dan jika terpapar langsung ke tubuh dalam jangka waktu tertentu dapat menyebabkan kerusakan kulit akibat sinar matahari, antara lain kemerahan, keriput, flek hitam, penuaan dini bahkan kulit. kanker. .

Sinar UV dapat menembus kaca jendela. Oleh karena itu, tabir surya harus diterapkan secara teratur baik di dalam maupun di luar ruangan. Menanggapi situasi terparah di Kalbar, Ambar mengingatkan masyarakat agar tidak berlebihan.

Seorang profesor di Fakultas Kedokteran Universitas Tanjungpura merekomendasikan penggunaan SPF 15 atau 30 untuk orang Asia. SPF cukup untuk melindungi dari radiasi UV. Namun jika banyak beraktivitas di luar ruangan maka perlu menggunakan SPF 50, karena lebih baik untuk melindungi diri sendiri.

Selain itu, hindari paparan sinar matahari yang terlalu lama. Masyarakat diperbolehkan berjemur selama 10-15 menit dari pukul 09:00-11:00 dan selama 5 menit dari pukul 12:00-14:00. “Panas sekali (jemur jam 12.00-14.00), jadi kalau mau berjemur usahakan di jam itu karena efek negatifnya lebih bagus,” kata Ambar.

Manfaat Energi Matahari Dalam Kehidupan Sehari Hari, Bantu Jaga Kesehatan

Artikel ini merupakan bagian dari “Hibah Cerita Peliputan Lingkungan” yang diselenggarakan oleh Ikatan Jurnalis Lingkungan Indonesia (SIEJ) dan pertama kali dimuat di Pontianak Post pada 19 Desember 2021.

Dari Ketapang, Kalimantan Barat, Mita Anggraini mulai tertarik dengan isu lingkungan pada 2015, saat kebakaran dan kabut asap melanda komunitasnya. Mita masih kuliah di Kantor… Selengkapnya oleh Mita Anggraini Matahari memancarkan radiasi ultraviolet ke bumi yang diterima oleh bumi dan dipantulkan kembali sebagai radiasi infra merah. Matahari memasuki bumi dalam bentuk panas, beberapa di antaranya dipantulkan di atmosfer (di permukaan bumi – lapisan salju, awan, dll.), Sementara yang lain diserap oleh permukaan bumi yang gelap atau “gas rumah kaca”. gas rumah kaca ini bertindak sebagai “benda hitam” yang darinya cahaya dipantulkan sebagai panas (disebut cahaya inframerah dengan panjang gelombang pendek. Semakin pendek panjang gelombangnya, semakin panas). semakin banyak suhu keluarnya, maka atmosfer bumi semakin menghangat.Hal ini disebut dengan efek rumah kaca (greenhouse effect).

Baca Juga  Yang Merupakan Produk Rekayasa Bersumber Energi Listrik Penghasil Gerak Adalah

Lapisan atmosfer bumi meliputi troposfer, stratosfer, mesosfer, dan termosfer. Lapisan bawah (troposfer) adalah yang paling penting dalam kasus efek rumah kaca. Sekitar 35% radiasi matahari tidak mencapai permukaan bumi. Sinar gelombang pendek (alfa, beta, dan ultraviolet) hampir sepenuhnya diserap oleh tiga lapisan teratas. Sebagian tersebar dan dipantulkan kembali ke atmosfer oleh molekul gas, awan, dan partikel. 65% sisanya masuk ke troposfer. Di troposfer ini, 14% menjadi uap air, debu dan beberapa gas dan hanya 51% yang mencapai permukaan. Dari 51% ini, 37% adalah radiasi langsung dan 14% adalah radiasi difus yang tersebar di troposfer oleh molekul gas dan partikel debu. Radiasi yang diterima dari bumi sebagian diserap dan sebagian lagi dipantulkan. Radiasi yang diserap dipancarkan kembali sebagai cahaya inframerah.

Secara sederhana, proses terjadinya efek hijau dimulai ketika panas matahari menyebar dan menembus permukaan bumi. Panas matahari kemudian dikembalikan ke permukaan bumi melalui atmosfer. Sebagian panas matahari diserap oleh gas rumah kaca di atmosfer. Panas matahari kemudian terperangkap di permukaan bumi, tidak dapat melakukan perjalanan ke atmosfer, yang membuat bumi menjadi lebih hangat.

Bmkg: Fenomena Embun Es Dieng Karena Memasuki Musim Kemarau

Daerah yang lebih hangat dan basah akan memiliki lebih banyak air laut. Ilmuwan tidak yakin apakah kelembapan benar-benar akan menaikkan atau menurunkan suhu. Ini karena uap air merupakan gas rumah kaca, sehingga keberadaannya meningkatkan efek isolasi di atmosfer. Namun, lebih banyak uap air menciptakan lebih banyak awan, yang memantulkan matahari kembali ke atmosfer, yang memperlambat proses pemanasan.

Kelembaban yang lebih tinggi akan meningkatkan curah hujan, rata-rata, sekitar 1 persen untuk setiap derajat pemanasan. Badai menjadi lebih sering. Sekali lagi, air

Apakah matahari mengelilingi bumi, gambar perubahan musim, apakah itu gerhana matahari, perubahan musim, apakah matahari, apakah besok gerhana matahari, perubahan musim di dunia, penyebab terjadinya perubahan musim, apakah gerhana matahari berbahaya, pengertian perubahan musim, perubahan matahari, apakah perubahan musim menimbulkan dampak bagi kehidupan di bumi