
NGAWI, Jawa Pos Radar Ngawi – Ada pemandangan baru di sekitar traffic light simpang Kartonyono. Markah di perempatan tersebut kini dibuat mirip starting grid di lintasan MotoGP. Tujuannya sebagai penanda agar pengendara yang sedang berhenti saat lampu menyala merah menjaga jarak.
Meski begitu, ada saja warga yang melontarkan kritik seputar keberadaan penanda physical distancing itu. Mereka khawatir adanya pembatas tersebut bakal mengakibatkan antrean kendaraan mengular. ‘’Apalagi, ini termasuk jalur padat,’’ kata Suryono, salah seorang warga, Rabu (15/7).
Menurut dia, pemakaian masker sudah cukup untuk mencegah penyebaran Covid-19. Pun, tidak sedikit pengendara yang mengenakan helm dilengkapi kaca depan hingga bisa difungsikan sebagai face shield. ‘’Sebaiknya dikaji dulu apakah benar-benar efektif atau justru menimbulkan permasalahan baru,’’ sebutnya.
Kasatlantas Polres Ngawi AKP Bobby Mochammad Zulfikar mengaku pihaknya sudah memiliki formula untuk mencegah kemacetan terkait penanda physical distancing di sekitar traffic light tersebut. Salah satunya, menambah durasi lampu hijau. ‘’Saat ini kami masih berkoordinasi dengan dishub,’’ ungkapnya.
Dia menyebut, rencananya akan ada enam titik persimpangan penerapan physical distancing. Yakni, Kartonyono, terminal lama, Siliwangi, Banyakan, Kandangan, dan Karangasri. ‘’Kami menargetkan seminggu ini semuanya sudah selesai diberi tanda,’’ ujarnya. (mg1/c1/isd)